21 Mobil Tak Dapat Diskon PPnBM 2022, Penjualan Mobil Potensi Turun

Penjualan mobil nasional kemungkinan terkoreksi meski pemerintah telah resmi memperpanjang kebijakan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk tahun ini. Salah satu penyebabnya jumlah mobil penerima diskon PPnBM lebih sedikit dari tahun lalu.

Pada tahun ini pemerintah lebih selektif dan menerapkan syarat ketat seperti local purchase komponen 80 persen dari sebelumnya 60 persen. Kemudian penerima diskon PPnBM juga hanya ditujukan untuk mobil baru dijual harga maksimal Rp250 juta.

Alhasil, kini mobil baru yang berhak mendapat diskon PPnBM hanya sebanyak 16 model dari sebelumnya 36 model. Tercatat ada 21 model mobil baru yang tadinya dapat diskon PPnBM tahun lalu, namun kini dicoret dari daftar 2022.

Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan pasar usai diskon PPnBM berlaku.

Toyota hanya kebagian diskon PPnBM untuk empat model, yaitu Calya, Agya, serta sebagian varian Avanza dan Raize. Sementara Yaris, Vios, Sienta, Innova, Fortuner, dan Rush tak masuk daftar tahun ini.

Selain efek diskon PPnBM, Anton menjelaskan faktor lain yang perlu diperhatikan mengenai performa penjualan yaitu pandemi dan kondisi perekonomian. Keduanya punya andil mempengaruhi kondisi pembelian.

"Pasar ya kami harus monitor karena ada faktor lain seperti ekonomi dan pandemi juga ya," ucap dia saat dihubungi belum lama ini.

Lebih lanjut Anton belum dapat memastikan apakah Toyota bakal melakukan revisi terhadap target penjualan 2022 atau tidak.

"Kami masih review dulu kondisi pasar total," ujar dia.

Sama seperti Toyota, Honda juga hanya kebagian sedikit model yang bisa ikut diskon PPnBM.

Pada penerapan tahun ini model Honda yang masuk dalam daftar adalah Brio Satya, Brio RS, dan satu varian Mobilio. Model Honda yang dicoret adalah BR-V, CR-V 1.5T, CR-V 2.0, HR-V 1.5, HR-V 1.8, dan City Hatchback.

Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director Honda Prospect Motor (HPM) menyebut pihaknya masih memantau perkembangan pasar seiring penerapan aturan baru diskon PPnBM sembari menyesuaikan volume produksi.

"Kami menyambut baik inisiatif pemerintah untuk memperpanjang insentif saat ini walaupun hanya beberapa model yang kami dapatkan. Dan untuk tingkat produksi, akan terus kami sesuaikan mengikuti perkembangan pasar. Kami akan memonitor terus perkembangannya," katanya.

Seperti diketahui diskon PPnBM tahun lalu telah banyak membantu penjualan mobil meningkat signifikan. Penjualan mobil 2021 mencapai 887.200 unit, atau naik 66 persen dari 2020.