Risiko Mobil Diesel Euro 4 Jika Dipaksa Teguk Solar

CNN Indonesia
Selasa, 29 Mar 2022 20:20 WIB
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Masyarakat yang membeli kendaraan diesel baru dengan spesifikasi Euro 4 mesti lebih jeli memilih jenis bahan bakar yang sesuai. Jika salah, misalnya pakai yang kualitasnya lebih rendah, akan ada risiko yang menghantui.

Pemerintah telah menetapkan semua kendaraan diesel baru yang dijual di Indonesia wajib memenuhi spesifikasi Euro 4 mulai 12 April 2022. Sebelumnya Indonesia menerapkan Euro 2.

Peralihan itu ditetapkan dalam aturan pemerintah yang dirilis 2017, namun penerapannya baru dapat dilakukan tahun ini.

Bahan bakar diesel berkualitas rendah bisa diketahui dengan mengecek cetane number (CN). Semakin rendah kandungan CN berarti semakin buruk kualitas solar tersebut.

Sementara bahan bakar diesel yang cocok buat mesin Euro 4 dianjurkan memiliki nomor CN serendah-rendahnya 51. hal ini wajib diperhatikan karena di pasaran masih banyak beredar bahan bakar diesel dengan nilai CN 48.

Mitsubishi Fuso dalam situs resminya menjelaskan bahan bakar Euro 4 harus mengandung kadar sulfur di bawah 50 ppm, sedangkan untuk standar Euro 2 dapat mengandung kadar sulfur sampai di bawah 500 ppm. Perbedaan ini karena teknologi mesin Euro 4 berbeda dari Euro 2.

Head Dealer Technical Support Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan bahan bakar kualitas buruk untuk mesin diesel dengan kadar sulfur lebih besar dapat menumpuk pada komponen catalytic converter.

Efek paling mudah terasa, kata dia, knalpot akan mengeluarkan asap pekat yang justru merugikan lingkungan dan pengguna jalan lain.

"Malah jadinya emisi gas buang jelek," kata dia, Selasa (29/3).

Kemudian kata Didi akan ada kerusakan pada komponen, terutama bagian catalytic converter. Komponen itu diketahui bertugas sebagai alat pengendali emisi buang yang mengubah gas dan polutan beracun menjadi lebih ramah lingkungan.

"Parts yang terdampak yaitu catalytic converter," ucap Didi.

Komponen Lain yang Rusak

Pertamina dalam situs resminya menyampaikan kualitas bahan bakar rendah akan membuat filter bahan bakar bekerja lebih keras dan lebih sering dari seharusnya.

Tugas filter itu menyaring sulfur dan air yang ada di dalam bahan bakar. Sama seperti suku cadang lainnya, jika dipaksa bekerja melebihi kapasitas, maka filter bakal cepat rusak sebelum waktunya.

Selain itu efek lain juga akan timbul kerak pada mesin. Kemudian terlalu banyak kotoran di dalam mesin, maka akan terjadi kemampetan, terutama di mobil diesel modern.

Pasalnya, mobil diesel keluaran baru umumnya menggunakan commonrail, dan itu dikatakan lebih sensitif serta cenderung lebih mudah mampet.

Jika mesin sudah mampet, maka akan timbul suara 'berebet' atau biasa disebut knocking. Dampak ini terjadi karena proses pembakaran yang terjadi di dalam mesin tidak sempurna.

Lalu jika dibiarkan begitu saja dalam waktu yang lama, maka pompa fuel injector dapat jebol. Akibatnya, bahan bakar tidak mengalir dengan baik dan mesin tak akan berjalan dengan sempurna atau malah mati total.

(ryh/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK