Sokonindo Automobile (DFSK) Indonesia mengklaim ekspor mobil utuh (CBU) perusahaan melonjak 80 persen pada kuartal pertama tahun ini dibanding periode sama 2021. DFSK telah mengapalkan mobil buatan Indonesia ke 15 negara di tiga benua.
Menurut DFSK catatan pada kuartal pertama (Januari-Maret) mencapai 510 unit berbagai model. Ini meningkat dari Januari-Maret 2021 sebanyak 282 unit.
Lihat Juga :![]() IIMS Hybrid 2022 Muncul di IIMS 2022, Mobil Listrik DFSK Seres SF5 Belum Dijual |
Marketing Head DFSK Achmad Rofiqi mengatakan penerimaan positif di banyak negara menunjukkan kendaraan-kendaraan DFSK dapat diterima sesuai standarisasi di tiap-tiap negara tujuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"DFSK terus mencatatkan pertumbuhan ekspor yang baik dari tahun ke tahun. Hal ini menjadi pertanda bahwa rencana kami dengan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk pasar global sudah tepat dan akan terus kami tingkatkan dari waktu ke waktu," ungkap Rofiqi mengutip Antara, Jumat (13/4).
Rofiqi menjelaskan hasil ekspor CBU secara keseluruhan pada tahun ini diprediksi bisa menyamai atau bahkan melampaui tahun lalu. Pada 2021 total ekspor CBU DFSK mencapai 2.141 unit.
Kendaraan yang diekspor DFSK merupakan hasil produksi pabrik mereka di Cikande, Serang, Banten. Pabrik ini menghasilkan pikap Super Cab dan deretan SUV Glory 560 serta Glory i-Auto.
Catatan ekspor DFSK naik 80 persen dipahami berbeda dari yang disajikan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Data yang dikeluarkan asosiasi ini merupakan rujukan bagi industri, pemerintah dan kalangan internasional.
Pada data Gaikindo terlihat performa ekspor DFSK pada kuartal pertama 2022 mengalami penyusutan tajam. Pada periode ini ekspor CBU DFSK hanya tercatat 19 unit atau turun 73,2 persen dibanding periode yang sama pada 2021 sebanyak 71 unit.
Sementara itu ekspor DFSK dalam bentuk Completely Knock Down (CKD) atau terurai mengalami peningkatan 66,4 persen pada kuartal pertama 2022 menjadi 351 unit dari sebelumnya 211 unit.
Rofiqi mengatakan data ekspor yang diungkap perusahaan telah sesuai. Ia berdalih perbedaan angka karena Gaikindo belum memperbarui data.
"Karena kami kirim juga nunggu rekap bulanan. Kami baru kirim ke Gaikindo Senin kemarin setelah libur Lebaran. Sepertinya belum update," kata dia.
(ryh/fea)