BMW dan Mini di RI Bermasalah Chip, Sunat Fitur Hingga Inden Setahun
Kelangkaan komponen chip semikonduktor turut berdampak kepada sejumlah mobil yang dipasarkan BMW Group, BMW dan Mini, di Indonesia.
Kondisi itu dikatakan bukan cuma membuat konsumen akan lama menunggu produk akibat inden, melainkan perusahaan juga terpaksa memangkas fitur pada mobil.
Lihat Juga : |
Jodie O'tania, Direktur Komunikasi BMW Group Indonesia tidak menyebut spesifik apa fitur yang disunat, tapi dia meyakini itu bukan sesuatu yang esensial. Apa model yang fiturnya terpangkas, Jodie tak menjelaskan lebih lanjut.
"Jadi ada fitur-fitur yang harus terpaksa dihilangkan karena masalah chip ini. Tapi untuk fitur itu tidak esensial, fitur-fitur tambahan," kata Jodie di Jakarta, Rabu (8/6).
Lebih lanjut Jodie mengatakan rata-rata produk yang terdampak signifikan sehingga berujung inden akibat chip merupakan mobil CBU alias didatangkan utuh secara impor.
"Pastinya beberapa model terutama CBU itu terpengaruh dan inden, [untuk model produksi Indonesia] ada beberapa tapi tidak signifikan," ujar Jodie.
Ia menekankan inden paling lama untuk produk BMW Group lebih dominan pada mobil yang dikategorikan spesial.
Head of Mini Asia Kidd Yam mengamini sejumlah produknya juga inden akibat terganggunya produksi dari kelangkaan chip. Inden bahkan tembus satu tahun seperti misalnya untuk model John Cooper Works (JCW).
"Ya satu tahun," kata Kidd.
Di Indonesia masalah inden tidak hanya dialami produsen mobil. Pabrikan sepeda motor juga mengeluhkan hal yang sama sehingga inden mengular terhadap sejumlah model.
(fea/ryh/fea)