Beda Jalan Elektrifikasi dari Toyota, Hyundai Ogah Jualan Mobil Hybrid

Hyundai memiliki strategi berbeda dari merek lain, terutama asal Jepang seperti Toyota, Mitsubishi hingga Suzuki di Tanah Air untuk urusan mobil ramah lingkungan.

Saat merek Jepang mengedepankan mobil elektrifikasi model hybrid, Hyundai menegaskan tidak akan masuk ke segmen tersebut. Fokus perusahaan sejauh ini mobil listrik berbasis baterai.

"Belum ada keinginan mobil hybrid, dan sampai sekarang fokus kami ke BEV [Battery Electric Vehicle]," kata Uria Simanjuntak, Head of Public Relations Hyundai Motors Indonesia (HMID) di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/6).

Fokus Hyundai terhadap mobil tanpa emisi memang terlihat sejak perusahaan memperkenalkan Ioniq EV dan Kona EV pada 2020 di Tanah Air.

Saat itu Hyundai menjadi merek pertama yang memasarkan mobil berbasis baterai seharga Rp600 jutaan.

Meski dua produk tersebut kini telah disudahi penjualannya, Hyundai telah penggantinya, Ioniq 5. Produk ini telah diklaim akan menjadi mobil listrik pertama buatan Indonesia.

Apa yang dilakukan Hyundai dengan mobil listrik menjauhi persaingan yang dibuat merek Jepang. Toyota, Mitsubishi dan Suzuki sejauh ini sudah menawarkan banyak mobil hybrid.

Hyundai kemungkinan akan bersaing soal mobil listrik dengan merek China, Wuling dan DFSK, yang telah menyiapkan modelnya masing-masing untuk Indonesia.

Salah satu pembeda antara Hyundai dengan Wuling dan DFSK adalah Hyundai tak punya rencana menghadirkan mobil listrik harga lebih terjangkau dari Ioniq 5 yang saat ini dijual paling murah Rp718 juta.

Sementara itu Wuling diketahui meluncurkan mobil listrik pada tahun ini yang harganya diperkirakan Rp200 jutaan.

"Ke depan seperti apa kami masih melihat direction dari global. Tapi yang jelas yang tersedia itulah untuk masyarakat Indonesia," kata dia.