CEO Mercedes Prediksi Krisis Chip Bisa Berlanjut hingga 2023

CNN Indonesia
Minggu, 03 Jul 2022 03:12 WIB
CEO Mercedes-Benz Ola Kaellenius memprediksi kekurangan chip semikonduktor secara global masih akan berlangsung sepanjang tahun ini, bahkan hingga 2023.
CEO Mercedes bilang membutuhkan setidaknya satu dekade untuk mentransisikan pabrik mesin pembuat mobil bertenaga bahan bakar fosil, menjadi pabrik yang membuat mobil listrik sepenuhnya (full electric). (Drew Angerer/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

CEO Mercedes Benz Ola Kaellenius memprediksi kekurangan chip semikonduktor secara global masih akan berlangsung sepanjang tahun ini, bahkan hingga 2023.

"Situasi semikonduktor benar-benar masih ada, dan akan menjadi tantangan bagi industri sepanjang tahun ini dan tahun depan," kata Kaellenius pada konferensi Reuters Automotive Europe di Munich, Jerman, pada Rabu (29/6) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ia mengatakan meskipun ada kecenderungan pasar yang mudah berubah, para produsen mobil masih memiliki jaminan pesanan yang kuat.

"Kami belum melihat tanda-tanda bahwa permintaan akan bergerak ke arah sana [negatif]," kata Kaellenius.

Ia mengatakan ketika industri otomotif melakukan transisi ke kendaraan listrik (EV), maka Mercedes-Benz akan memainkan 'peran yang lebih aktif' di seluruh rantai pasokannya sampai ke tempat penambangan bahan baku.

"Kami tidak berhenti di pabrik sel baterai... kami harus melalui seluruh rantai nilai di sini karena ada begitu banyak yang bergerak," kata Kaellenius.

Dia menambahkan akan membutuhkan setidaknya satu dekade untuk mentransisikan pabrik mesin pembuat mobil bertenaga bahan bakar fosil, menjadi pabrik yang membuat mobil listrik sepenuhnya (full electric). 

Kaellenius menambahkan bahwa dia yakin transisi tersebut dapat dikelola secara teratur nantinya.

(reuters/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER