Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko menyatakan asosiasi yang ia pimpin punya jalan berbeda dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebagai asosiasi otomotif terbesar di Tanah Air.
Moeldoko bilang antara Periklindo dan Gaikindo punda pandangan berbeda. Pihaknya juga diakui belum pernah melakukan koordinasi dengan Gaikindo membahas industri otomotif Indonesia.
"Kita sama-sama berjalan saja. Gaikindo berjalan, Periklindo berjalan, masing-masing punya segmen sendiri," kata Moeldoko di sela-sela acara Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Untuk diketahui Periklindo merupakan asosiasi baru yang berdiri pada 2021 dengan anggota utama merek otomotif segmen kendaraan listrik murni.
Beberapa anggota Periklindo antaranya DFSK, Wuling, hingga Mobil Anak Bangsa (MAB). MAB diketahui menjadi perusahaan lokal yang fokus pada kendaraan listrik mulai dari bus hingga motor dan pendirinya adalah Moeldoko.
Sementara Gaikindo merupakan asosiasi yang mewadahi puluhan merek otomotif di Tanah Air. Saat ini mayoritas anggota Gaikindo sebagian besar meniagakan kendaraan konvensional, meski beberapa di antaranya sedang menuju masa transisi atau peralihan ke kendaraan listrik.
Sejumlah merek besar di bawah naungan Gaikindo antaranya Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Daihatsu, Mercedes-Benz, BMW, sampai Hyundai.
Moeldoko melanjutkan pihaknya punya visi berbeda dengan Gaikindo. Kata dia Periklindo mengedepankan tujuan untuk melompat langsung ke kendaraan listrik ketimbang memulai dengan mobil konvensional.
"Kami sesuatu yang berbeda. Karena kami ingin melompat dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik sehingga perkumpulan ini punya visi berbeda, bagaimana membangun lingkungan yang bersih," tutup Moeldoko.
(ryh/mik)