Kenali Sejarah dan Fungsi Zebra Cross Dipakai di Citayam Fashion Week
Citayam Fashion Week yang digelar sejumlah remaja di zebra cross sekitar Dukuh Atas, Jakarta Pusat, tengah menjadi sorotan.
Hampir saban sore para remaja para remaja "Sudirman Citayam Bogor Depok" (SCBD) nongkrong dan pamer busana yang mereka pakai. Para remaja itu pun menjadikan zebra cross bak catwalk tempat mereka berjalan memamerkan busana.
Tak ayal, kondisi tersebut membuat Jalan Jenderal Sudirman macet karena banyak warga yang ingin melihat.
Pihak kepolisian mengatakan bahwa aktivitas Citayam Fashion Week melanggar Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Imbasnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal mencari solusi dan memindahkan lokasi Citayam Fashion Week.
Lantas, apa sebenarnya fungsi dari zebra cross itu sendiri?
Dilansir dari Smithsonian pada Minggu (24/7), zebra cross pertama dipasang di Slough, Inggris pada 1951. Karena motifnya yang bergaris, area penyeberangan itu pun dinamai zebra cross.
Zebra cross berfungsi sebagai area dan fitur keselamatan bagi masyarakat yang ingin menyeberang jalan dan pengemudi. Dengan zebra cross pejalan kaki bisa menyeberang dengan lebih aman.
Sebelum seperti sekarang, penyeberangan pejalan kaki ini awalnya ditandai dengan kancing logam di jalan dan tiang di samping. Namun, seiring waktu, pemerintah bereksperimen dengan berbagai tanda cat yang berbeda untuk membantu meningkatkan keselamatan.
Hingga akhirnya, muncul ide garis-garis hitam dan putih yang mudah dikenali.
Mengutip ground to ground, tanda garis-garis hitam putih ini memudahkan pejalan kaki dan pengemudi mengenalinya. Dengan demikian, pengemudi juga bisa mulai menurunkan kecepatan ketika melihat zebra cross dari jauh.
Oleh karena itu, zebra cross perlu dipasang di lokasi yang memungkinkan pengemudi memiliki visibilitas yang baik dari pejalan kaki yang menunggu. Selain itu, tidak boleh ada penghalang di trotoar yang bisa menghalangi pandangan pejalan kaki.
Zebra cross juga tidak boleh dipasang di lokasi yang memiliki sudut yang sempit atau bukit yang curam. Tidak hanya itu, trotoar di area zebra cross juga harus cukup lebar.
Dengan begitu, pengendara bisa melihat dengan jelas bahwa pejalan kaki sedang menunggu di pinggir jalan untuk menyeberang jalan.
(mrh/mik)