Moeldoko Ungkap Dampak Banjir terhadap Mobil Listrik
Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan perlu ada perubahan pola pikir di tengah masyarakat agar mobil listrik dikenal sehingga penjualan di Indonesia bertumbuh. Salah satunya terkait dampak banjir.
Saat ini penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia memang belum sebaik konvensional.
Wholesales semester satu 2022, distrubusi mobil listrik berbasis baterai hanya 495 unit menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Sementara wholesales mobil konvensional untuk periode yang sama 475.321 unit.
"Ya ini kan baru awal ya, perlu ada merubah mindset, dan perlu informasi yang gencar," kata Moeldoko di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/7).
"Contoh tadi, masyarakat masih takut pakai mobil listrik kalau banjir gimana. Nah tadi kan (di demo di pameran) sudah dibuktikan walaupun direndam tidak masalah. Nah, masalah-masalah teknis semacam ini kan masyarakat harus tahu," sambung dia.
Ke depan, ia mengatakan sosialisasi mengenai mobil listrik harus perlu dilakukan.
"Dengan Periklindo inilah masyarakat semakin memahami tentang mobil listrik. Ya (sosialisasi), sangat penting itu," kata dia.
Ia berharap dengan sosialisasi masyarakat tidak akan ragu lagi terhadap kendaraan listrik.
Selama Januari-Juni, Hyundai menjadi merek dengan komposisi terbesar untuk distribusi mobil listrik yakno Ioniq EV 29 unit, Kona 20 unit dan Ioniq 5 sebanyak 395 unit.
Selain ketiga model itu, merek lain yang menjual mobil listrik murni pada semester satu adalah DFSK Gelora E empat unit, Nissan Leaf 31 unit, Toyota C+Pod dua unit, dan Lexus UX300e empat unit.
(ryh/arh)