Fakta Biodiesel B40 yang Mulai Uji Jalan di Indonesia

CNN Indonesia
Kamis, 28 Jul 2022 12:00 WIB
Biodiesel B40 merupakan campuran minyak sawit ke bahan bakar diesel menjadi lebih banyak. Biodiesel B40 mulai diuji di Indonesia. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah mulai memperluas penggunaan minyak sawit dalam bahan bakar diesel, solar dari sebelumnya menggunakan 30 persen campuran, kini naik menjadi 40 persen atau disebut biodiesel 40 (B40).

Hal ini menjadi eksplorasi biodiesel oleh pemerintah setelah sebelumnya Indonesia menerapkan B30. Berikut sejumlah fakta mengenai B40.

Campuran 40 persen

B40 merupakan campuran minyak sawit ke bahan bakar diesel menjadi lebih banyak. Sebelumnya atau B30, campuran minyak sawit hanya 30 persen, sedangkan diesel sebanyak 70 persen.

Sementara B40 campuran minyak sawit dibuat menjadi 40 persen dengan kadar solar 60 persen.

Uji coba dengan 12 kendaraan diesel

Pengujian B40 dilakukan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggunakan 12 kendaraan.

Enam kendaraan di antaranya kelas berat di bawah 3,5 ton dengan target harian jarak tempuh 560 km dan total 50 ribu km.

Lalu enam kendaraan diesel lainnya yaitu kelas berat di atas 3,5 ton. Target kelompok ini 400 km per hari hingga total 40 ribu km.

Pengujian kendaraan B40 meliputi penanganan dan analisis konsumsi bahan bakar, pengujian kualitas-mutu bahan bakar dan pelumas, pengujian kinerja pada chassis dynamometer, pengujian merit rating komponen kendaraan, serta pengujian stabilitas kendaraan.

Kementerian ESDM menargetkan uji jalan ini bisa selesai pada akhir tahun dan membuahkan rekomendasi teknis untuk implementasi B40.

Alasan B40

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan Indonesia adalah pionir pemanfaatan biodiesel, pengembangannya akan diteruskan ke B40 hingga B100.

"Indonesia merupakan salah satu negara pionir dalam pemanfaatan biodiesel. Kita jangan hanya berhenti di B30, sehingga dengan hal tersebut kita bisa meminimalisir defisit neraca keuangan kita, karena kita tahu minyak fosil kita sudah mulai berkurang," kata dia dalam siaran resmi.

B30 sejak 2019

Saat ini penerapan yang dilakukan pemerintah masih B30 dan mandatorinya dimulai sejak 2019.

Penggunaan B30 membuat para Agen Pemegang Merek (APM) kembali menyesuaikan spesifikasi produk diesel masing-masing yang dijual di Indonesia dari ketentuan sebelumnya, yakni B20.

Salah satunya adalah saringan bahan bakar yang dikatakan lebih cepat diganti dibanding menggunakan Solar biasa.

Di sisi lain, penggunaan B30 disebut hampir mencapai target selama 2021.
Kementerian ESDM mencatat implementasiB30 mencapai 99 persen dari target 2021, yakni 9,3 juta KL (kiloliter) dari target 9,4 juta KL.

Sementara itu awalnya, target B30 2021 hanya 9,2 juta KL. Kemudian pada 2022, Kementerian ESDM telah menaikkan target di B30 sebesar 7,4 persen menjadi 10,1 juta KL.

(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA
TERPOPULER