Krisis Chip Belum Kelar, Toyota Pangkas Produksi Bulan Depan

CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2022 14:40 WIB
Toyota khawatir masalah pasokan chip semikonduktor akan dirasakan sejumlah pabrik produksi secara global hingga tahun depan.
Toyota GR Yaris salah satu model yang produksinya terkendala pasokan chip semikonduktor. (Foto: CNN Indonesia/Febri Ardani)
Jakarta, CNN Indonesia --

Raksasa otomotif Toyota terpaksa berencana memangkas produksi hingga 100 ribu unit bulan depan karena kekurangan pasokan chip semikonduktor. Masalah suplai chip diprediksi akan terasa sampai beberapa bulan ke depan.

Toyota khawatir masalah pasokan chip semikonduktor akan dirasakan sejumlah pabrik produksi secara global hingga tahun depan.

Perusahaan terus berusaha menutupi jumlah unit yang hilang karena terkendala pasokan chip. Bulan lalu, perusahaan mengklaim ingin memproduksi sebanyak 900 ribu unit mobil per bulan mulai September hingga November.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krisis chip dirasa tidak memungkinkan setelah melihat pencapaian September tembus 850 ribu unit dan bulan depan diprediksi hanya 800 ribu unit. Untuk menutupi kekurangan produksi, perusahaan harus memproduksi 1,05 juta unit pada November 2022 mengutip Autonews, Jumat (23/9).

Kendati demikian, Toyota berusaha mencapai volume produksi 9,7 juta unit mobil [Toyota dan Lexus] pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2023.

Kesulitan mendapat chip ini sangat memengaruhi pabrik mobil Toyota di Jepang. Toyota RAV4, Camry, Crown dan GR Yaris merupakan model kendaraan yang paling terdampak krisis chip yang telah terjadi 1 tahun terakhir.

Di samping itu, merek premium Lexus akan mengalami keterlambatan pengiriman untuk model LC, IS, RC, ES dan CT serta crossover UX, NX dan RX dan SUV GX.

Dalam enam bulan pertama tahun ini, produksi Toyota grup, termasuk Daihatsu dan truk Hino mengalami penurunan 3,8 persen dari tahun sebelumnya menjadi 5,1 juta kendaraan.

Produksi Toyota dan Lexus turun 3,5 persen menjadi 4,4 juta, yang berarti target produksi 9,7 juta unit meleset. Produksi mobil di Jepang turun 25 persen, sementara aktivitas pabrik di luar Jepang naik 7,7 persen.

[Gambas:Video CNN]



(mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER