Astra Daihatsu Motor (ADM) mengumumkan produksi pada line 1 di pabrik Sunter, Jakarta Utara, ditutup. Aktivitas produksi pun dipindah ke pabrik di Karawang. Rencana ini berkaitan dengan efisiensi perusahaan yang paling cepat dilakukan pada 2024.
Pabrik line 1 Daihatsu di Sunter diketahui aktif memproduksi berbagai jenis model utama baik merek Daihatsu maupun Toyota. Line ini menjadi fasilitas produksi model kembar, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, serta Toyota Rush dan Daihatsu Terios.
Lini produksi no 1 Pabrik Perakitan Sunter tersebut telah beroperasi selama 27 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya betul [line 1 Sunter ditutup]," kata Sri Agung Handayani, Direktur Marketing dan Direktur Corporate Planning & Communication ADM melalui pesan singkat, Jumat (7/10).
Sejauh ini, ia belum dapat mengungkap pemanfaatan line 1 usai dipindah ke Karawang. Hal ini dikatakan masih dalam studi perusahaan. Namun, Agung memastikan line 2 pada pabrik Sunter masih ada dan tetap beroperasi dengan memproduksi model Gran Max.
Menurutnya, keputusan ini juga tidak mengubah kemampuan kapasitas produksi pabrik Daihatsu secara keseluruhan. Kapasitas pabrik Daihatsu per tahun mencapai 530 ribu unit atau terbesar se-Indonesia.
"Jadi masih ada sebagian di Sunter, line 2 untuk Gran Max," kata dia.
Lihat Juga : |
Fasilitas baru nanti dikatakan dapat memenuhi berbagai aspek dalam melakukan aktivitas produksi kendaraan, seperti fasilitas produksi modern, lingkungan dan tempat kerja lebih aman dan nyaman bagi karyawan.
Selain itu juga memberikan kualitas dan tingkat pengiriman lebih cepat, memenuhi target karbon netral, serta manajemen energi lebih baik.
Untuk meningkatkan produktivitas, ADM dikatakan bakal memasang teknologi produksi modern seperti, perluasan otomatisasi titik pengelasan, peningkatan efisiensi pengecatan, proses perakitan ergonomis, dan operasional logistik yang lebih baik.
"Sehingga melalui fasilitas baru ini, ADM dapat menyediakan produk berkualitas tinggi kepada pelanggan dengan harga terjangkau," kata Yasushi Kyoda, Presiden Direktur ADM.
Selain itu perusahaan juga akan memasang sekitar 3.600 panel surya yang dapat menghasilkan daya listrik hingga 2.100 kW, pemanfaatan energi terbarukan, dan ventilasi panas alami. Melalui spesifikasi tersebut, pembangkit ini dapat mengurangi kadar emisi sekitar 20 persen dibandingkan kondisi saat ini.
"Kami berharap komitmen ini dapat berjalan dengan lancar, dan mendapatkan dukungan positif dari seluruh pihak terkait," ungkap Kyoda.
(ryh/arh)