Astra Daihatsu Motor (ADM) mengumumkan akan mengakhiri produksi Avanza-Xenia di pabrik line 1 Sunter, Jakarta Utara. Ada sejumlah alasan mengapa pihaknya merelokasi pabrik.
Rencana relokasi pabrik produksi itu paling cepat akan terealisasi pada 2024. Pabrik line 1 Daihatsu diketahui aktif memproduksi berbagai jenis model utama baik merek Daihatsu maupun Toyota.
"Iya betul [line 1 Sunterakan ditutup]," kata Sri Agung Handayani, Direktur Marketing dan Direktur Corporate Planning & Communication ADM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Sri menjelaskan alasan pabrik line 1 itu direlokasi. Menurutnya, fasilitas baru diklaim dapat memenuhi berbagai aspek dalam melakukan aktivitas produksi kendaraan, seperti fasilitas produksi modern, lingkungan dan tempat kerja lebih aman dan nyaman bagi karyawan.
Kemudian memberikan kualitas dan tingkat pengiriman lebih cepat, memenuhi target karbon netral, serta manajemen energi lebih baik.
Lebih lanjut ia menjelaskan ADM bakal memasang teknologi mutakhir untuk meningkatkan produktivitas seperti, perluasan otomatisasi titik pengelasan, peningkatan efisiensi pengecatan, proses perakitan ergonomis, dan operasional logistik yang lebih baik.
Perusahaan juga akan memasang sekitar 3.600 panel surya yang dapat menghasilkan daya listrik hingga 2.100 kW, pemanfaatan energi terbarukan, dan ventilasi panas alami.
Dengan spesifikasi tersebut, pembangkit listrik tenaga surya ini diklaim dapat mengurangi kadar emisi sekitar 20 persen dibandingkan kondisi saat ini.
"Sehingga melalui fasilitas baru ini, ADM dapat menyediakan produk berkualitas tinggi kepada pelanggan dengan harga terjangkau," kata Yasushi Kyoda, Presiden Direktur ADM.
Untuk diketahui lini produksi no 1 Pabrik Perakitan Sunter itu telah beroperasi selama 27 tahun.
Line ini menjadi fasilitas produksi model kembar, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia gerak roda depan dan belakang, serta Toyota Rush dan Daihatsu Terios.
ADM mengatakan usai pabrik itu 'non aktif', produksi akan dipindah ke pabrik di Karawang, Jawa Barat.
Sejauh ini, ia belum dapat mengungkap pemanfaatan line 1 usai dipindah ke Karawang. Hal ini dikatakan masih dalam studi perusahaan. Namun, Sri memastikan line 2 pada pabrik Sunter masih ada dan tetap beroperasi dengan memproduksi model Gran Max.
Sementara itu pendirian line produksi nomor 2 pabrik perakitan Karawang, Jawa Barat sebagai pengganti line produksi no. 1 di Sunter, yang paling cepat beroperasi mulai 2025.
Menurutnya, keputusan ini juga tidak mengubah kemampuan kapasitas produksi pabrik Daihatsu secara keseluruhan. Kapasitas pabrik Daihatsu per tahun mencapai 530 ribu unit atau terbesar se-Indonesia.
"Jadi masih ada sebagian di Sunter, line 2 untuk Gran Max," kata dia.