Shock breaker merupakan salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan. Komponen ini bisa membantu pengemudi dalam mengendalikan mobil, termasuk memberikan kenyamanan kepada penghuni kabin.
Berikut tips merawat shock breaker supaya bekerja optimal dan tak mudah rusak.
Atur cara mengemudi dan tidak boleh seenaknya seperti melewati "polisi tidur" atau lubang. Kurangi kecepatan agar ban tidak menghantam jalan rusak yang membuat komponen ini bekerja keras. Mengemudi dengan halus dan tenang supaya komponen kaki-kaki mobil tetap awet dan bekerja optimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Periksa kondisi shock breaker mobil, seperti bagian per dan hidrolis serta oli. Termasuk karet pelindung, stoper, dan komponen karet lainnya di kaki-kaki mobil. Jangan sampai terdeteksi kebocoran dan korosi karena akan membuat strukturnya melemah.
Jangan sampai muatan mobil melebihi daya angkut yang telah ditentukan. Pasalnya, shock breaker memiliki batas beban maksimal yang sanggup ditopang.
Shock breaker mobil akan mengalami kebocoran dan berujung rusak kalau mobil dipaksakan overload. Selain itu, kelebihan muatan bakal membuat mobil sulit dikendalikan dan sangat berbahaya di kecepatan tinggi mengutip keterangan resmi Auto2000.
Lihat Juga : |
Saat spooring akan dilakukan pengaturan sudut keselarasan roda. Ketika shock breaker mobil bermasalah, maka spooring akan sulit dilakukan sehingga dilakukan pemeriksaan mendetil.
Balancing juga mengatur perputaran roda agar tidak bergetar atau terjadi getaran ban berlebih/tidak normal. Agar tidak repot, pastikan spooring balancing dilakukan bersamaan dengan servis berkala.
Merotasi ban depan dengan belakang perlu dilakukan karena ban depan biasanya lebih cepat habis daripada ban belakang. Oleh karena itu, rotasi ban dilakukan untuk menyamakan tingkat keausan seluruh ban mobil. Kondisi ban yang selalu prima membantu shock breaker lantaran lebih mudah dalam meredam guncangan yang terjadi.