Toyota mengumumkan produksi mobil hybrid akhir tahun ini akan diikuti dengan langkah melokalisasi baterai di Indonesia.
Kegiatan produksi ini sebagai realisasi investasi Toyota Motor Corporation (TMC) sebesar Rp27,1 triliun untuk industri elektrifikasi di Indonesia. Ini merupakan dana segar yang digelontorkan Toyota selama lima tahun ke depan.
Direktur Production Engineering & Vehicle Manufacturing Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto tidak menjelaskan lokasi pabrik perakitan baterai tersebut. Di satu sisi TMMIN memiliki fasilitas pabrik di Karawang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tahun ini akan memproduksi hybrid dan baterainya juga kami assembling secara lokal," kata Nandi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR dan Kementerian Perindustrian, dikutip Selasa (15/11).
Lihat Juga : |
Untuk diketahui, baterai merupakan komponen utama yang ada pada kendaraan elektrifikasi. Bahkan khusus kendaraan elektrifikasi berbasis baterai, baterai akan menyumbang sekitar 50 persen komponen dari sebuah kendaraan listrik.
Sementara mobil hybrid yang disebut akan diproduksi di Indonesia, diketahui merupakan generasi anyar Kijang Innova. Model ini akan meluncur perdana di Tanah Air pada 21 November 2022.
Nandi memastikan Toyota sudah sangat siap untuk masuk ke dalam era elektrifikasi di Indonesia.
"Jadi soal kesiapan kami siap memproduksi elektrifikasi," ucap dia.
Lebih lanjut, Nandi bilang Toyota akan menyuguhkan berbagai macam kendaraan elektrifikasi bakal pasar Indonesia, mulai dari hybrid hingga mobil listrik murni.
Nandi juga mengatakan khusus mobil hybrid, pihaknya juga berencana memperluas pasar dengan menghadirkan produk hibrida untuk kelas entry level.
Hal tersebut Nandi bilang setelah perusahaan melihat jika segmen entry level sangatlah besar di Indonesia. Dengan begitu, populasi mobil hybrid di dalam negeri akan cepat bertambah sehingga target penurunan emisi melalui kendaraan tercapai.
"Sehingga kami mohon arahan, kami ingin nanti diskusi bagaimana hybrid yang dipakai (pada mobil) entry level dan kami juga bekerjasama dengan Kementerian untuk industri dan kedalaman industri ini," kata dia.