
Dihantam Krisis Chip, Toyota Perbanyak Kunci Konvensional

Krisis chip di global masih terus berlangsung dan belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Korban terbaru yaitu Toyota yang harus mengurangi penggunaan smart key.
Raksasa otomotif asal Jepang Toyota itu kini terpaksa mengganti satu dari dua kunci pintar elektronik (smart key) untuk mobil baru yang dijual di Jepang, dengan kunci mekanis, guna mempercepat pengiriman mobil baru.
"Karena kekurangan stok semikonduktor masih berlanjut, ini adalah tindakan sementara agar pengiriman mobil kepada pelanggan secepat mungkin," kata Toyota dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Jumat (28/10).
Perusahaan telah meminta maaf terkait keputusan ini.
"Untuk smart key kedua, kami berencana untuk menyerahkannya segera mungkin setelah bisa mengantisipasi situasi kekurangan pasokan chip," tambah perusahaan.
Pembatasan yang berlaku sementara ini untuk beberapa model yang dijual di Jepang termasuk Crown, Camry, Prius, bZ4X, Harrier, C-HR, Alphard, Vellfire, Noah, Voxy, Land Cruiser, Prado, dan GranAce. Ini juga berlaku untuk mobil-mobil Lexus.
Raksasa otomotif Toyota terpaksa berencana memangkas produksi hingga 100 ribu unit pada bulan ini karena kekurangan pasokan chip semikonduktor. Masalah suplai chip diprediksi akan terasa sampai beberapa bulan ke depan.
Toyota khawatir masalah pasokan chip semikonduktor akan dirasakan sejumlah pabrik produksi secara global hingga tahun depan.
Perusahaan terus berusaha menutupi jumlah unit yang hilang karena terkendala pasokan chip. Bulan lalu, perusahaan mengklaim ingin memproduksi sebanyak 900 ribu unit mobil per bulan mulai September hingga November.
Krisis chip dirasa tidak memungkinkan setelah melihat pencapaian September tembus 850 ribu unit dan bulan depan diprediksi hanya 800 ribu unit. Untuk menutupi kekurangan produksi, perusahaan harus memproduksi 1,05 juta unit pada November 2022.
Kendati demikian, Toyota berusaha mencapai volume produksi 9,7 juta unit mobil [Toyota dan Lexus] pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2023.
Kesulitan mendapat chip ini sangat memengaruhi pabrik mobil Toyota di Jepang. Toyota RAV4, Camry, Crown dan GR Yaris merupakan model kendaraan yang paling terdampak krisis chip yang telah terjadi 1 tahun terakhir.
Di samping itu, merek premium Lexus akan mengalami keterlambatan pengiriman untuk model LC, IS, RC, ES dan CT serta crossover UX, NX dan RX dan SUV GX.
Dalam enam bulan pertama tahun ini, produksi Toyota grup, termasuk Daihatsu dan truk Hino mengalami penurunan 3,8 persen dari tahun sebelumnya menjadi 5,1 juta kendaraan.
Produksi Toyota dan Lexus turun 3,5 persen menjadi 4,4 juta, yang berarti target produksi 9,7 juta unit meleset. Produksi mobil di Jepang turun 25 persen, sementara aktivitas pabrik di luar Jepang naik 7,7 persen.
[Gambas:Video CNN]