Masa tunggu atau inden sepeda motor di Indonesia masih akan dialami konsumen Honda meski krisis komponen chip semikonduktor telah teratasi.
GM Corporate Communication Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbuddin menjelaskan kondisi tersebut terjadi akibat permintaan roda dua di Indonesia melebihi angka produksi saat ini.
"Produksi sekarang naik, sudah normal. Cuma yang beli juga banyak. Jadi dipenuhin, eh sudah masuk lagi pesanannya. Jadi ya masih inden beberapa produk, tapi tidak selama saat kami terimbas semikonduktor kemarin," kata Muhibbuddin di Bali, Kamis (1/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyatakan krisis chip yang sempat menjadi batu hambatan industri sepeda motor di Indonesia telah berakhir pada Agustus 2022.
Menurut AISI pasar roda dua Tanah Air dari lima anggotanya yaitu Honda, Kawasaki, Yamaha, Suzuki, dan TVS, juga berangsur pulih.
Penjualan motor merangkak naik terlihat berdasarkan angka wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer roda dua periode Agustus dan September yang angkanya berada pada level normal alias 500 ribuan unit.
Sementara itu, Muhibbuddin menjelaskan inden atau masa tunggu pada motor Honda saat ini bervariasi antara kurang dari satu bulan atau lebih.
"Faktanya memang lebih cepat," ucapnya.
Terkait model sepeda motor Honda yang masih inden berasal dari produk dengan permintaan pasar paling besar yakni skuter matic.
"Seperti Scoopy, Beat, atau Vario. Ya volume maker, banyak permintaan," tutup Muhibbuddin.