ESDM Sebut Subsidi Rp6,5 Juta Didorong buat Konversi Motor Listrik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkap niatan subsidi Rp6,5 juta bakal diberikan untuk pembelian unit baru dan konversi motor listrik. Meski begitu dia bilang akan mendorong ke pilihan terakhir lebih dulu.

"Nanti untuk (subsidi) motor listrik akan dua-duanya (beli baru dan konversi). Kalau saya pribadi ingin mendorong yang konversi duluan," kata Arifin di Jakarta, Jumat (2/12).

Lihat Juga : Deret Pejabat di Lingkaran Jokowi Genjot Industri Kendaraan Listrik RI

Arifin tak menjelaskan lebih detail tentang konversi motor listrik apa yang dimaksud, tetapi pemerintah diketahui sudah punya program seperti itu yang dijalankan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Regulasi konversi motor listrik telah diterbitkan Kemenhub pada 2020, yaitu Peraturan Menteri Perhubungan No PM 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

Konversi itu merupakan modifikasi motor konvensional menjadi motor listrik. Pekerjaan ini dilakukan oleh bengkel dan teknisi yang tersertifikasi Kemenhub.

Produk motor listrik yang dihasilkan juga wajib lulus uji tipe sebelum bisa digunakan konsumen.

Kementerian ESDM sudah menjalankan pilot project konversi motor listrik ini menggunakan 100 unit pada Agustus 2021.

Bukan cuma motor listrik, Kemenhub juga sudah mengeluarkan aturan tentang konversi lain pada Agustus 2022 yang melibatkan mobil listrik, bus listrik, truk listrik, bus listrik dan lainnya.

Lihat Juga : Prediksi Harga Motor Listrik Usai Dapat Subsidi Rp6,5 Juta Tahun Depan

Menurut Arifin subsidi buat motor listrik ini masih dibahas dan nominalnya juga belum dia pastikan berapa.

Kata dia biaya konversi motor konvensional menjadi motor listrik menghabiskan biaya Rp15 juta. Setengahnya, Rp7,5 juta, disebut harga baterai.

"Jadi bisa gak nih baterainya dipikirkan untuk 'digendong' biar separuh harganya," ucap dia.

Harga Rp15 juta buat konversi motor listrik merupakan salah satu kendala program ini. Selain itu program ini juga sederet masalah lainnya seperti soal keamanan dan keselamatan, servis dan masa tunggu modifikasi.

Garis besarnya adalah masyarakat punya pilihan mengonversi motor lamanya yang bermesin bensin menjadi motor listrik. Ini bisa jadi alternatif ketimbang membeli motor listrik baru.