Pemerintah terus mengebut penggunaan kendaraan listrik, baik mobil maupun motor berbasis baterai di Tanah Air.
Berbagai kebijakan hingga insentif juga sudah dibuat untuk mendukung agar kendaraan-kendaraan listrik segera mengaspal di Indonesia. Teranyar, pemerintah mewacanakan memberikan subsidi Rp6,5 juta untuk pembelian motor listrik baru.
Di satu sisi, kebijakan-kebijakan tersebut jadi angin segar bagi industri otomotif. Namun, di sisi lain, sejumlah pihak menyoroti kebijakan itu justru akan menguntungkan pejabat-pejabat yang ikut terlibat dalam industri kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar pejabat Indonesia yang memiliki keterkaitan dengan kendaraan listrik:
Keterlibatan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dalam ekosistem kendaraan listrik ini terlihat melalui PT Toba Bara Sejahtera Energi Utama Tbk (TOBA).
Perusahaan yang sahamnya juga dimiliki Luhut itu membangun usaha patungan (joint venture) bersama Gojek, Electrum. Usaha itu dibangun untuk membangun ekosistem motor listrik dalam negeri mengutip detikX.
Wakil Direktur TBS Pandu Sjahrir, yang juga keponakan Luhut, mengatakan bahwa kerja sama antara kedua pihak akan mengucurkan dana sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp16-17 triliun dalam lima tahun ke depan.
Pandu menyebut melalui perusahaan patungan tersebut, Gojek dan TBS akan mengembangkan usaha bisnis di bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga tercatat sebagai salah satu pejabat yang terlibat langsung dalam industri kendaraan listrik. Pada 2016, ia membangun PT Mobil Anak Bangsa (MAB) yang memproduksi bus bertenaga listrik.
Seiring berjalannya waktu, PT MAB tak cuma memproduksi bus listrik. Juli tahun ini, Moeldoko membocorkan bahwa MAB turut mengembangkan motor listrik dengan dinamo buatan sendiri.
Dalam sebuah unggahan di akun media sosialnya, Moeldoko memperlihatkan motor berkelir hijau bertuliskan 'ML-01'. Motor itu juga terlihat menggunakan emblem bertuliskan Electro.
Sosok Ketua MPR Bambang Soesatyo juga diketahui bersinggungan langsung dengan industri motor listrik. Ia tercatat sebagai pemilik merek sepeda motor listrik bernama Bike Smart Electric (BS Electric) dilansir dari detik.
Politikus Partai Golkar itu bahkan beberapa kali memberikan hibah motor listrik BS Electric ke sejumlah pihak. Pada 2021, Bamsoet selaku Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) memberikan hibah 10 unit motor listrik merek BS Electric ke Korlantas Polri.
Bamsoet menjelaskan penyerahan motor listrik ini agar mendorong kepolisian lebih modern dan diharapkan beralih ke kendaraan elektrifikasi.
Menurut Bamsoet suara motor listrik lebih senyap dari motor konvensional dan memberi torsi instan yang mendukung akselerasi. Hal itu dianggap sangat cocok digunakan jajaran Korlantas Polri.
Lihat Juga : |
Keterlibatan Arsjad Rasjid dalam industri motor listrik di Indonesia diketahui lewat perusahaan miliknya, PT Indika Energy Tbk (INDY) yang meluncurkan merek ALVA dilansir CNBCIndonesia.
Arsjad masih menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN). Di sisi lain, Arsjad juga terlibat dalam politik praktis di Indonesia.
Diketahui, ia merupakan Steering Committee Nusantara Bersatu, acara yang digelar relawan Jokowi di Gelora Bung Karno, Sabtu (26/11).