Honda Prospect Motor (HPM) menargetkan ekspor kendaraannya sebanyak 30 ribu unit pada 2023. Target itu meningkat dari tahun ini yang hanya sekitar 10 ribu unit.
Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM mengatakan target itu untuk model BR-V, Brio dan termasuk WR-V yang merupakan model teranyar Honda.
"Ekspor kita tahun ini (target) 10 ribu dengan Brio, tahun depan bisa sampai 29-30 ribu rencana ekspor," kata Billy saat ditemui di Kuta, Bali, Selasa (20/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Billy menjelaskan BR-V rencananya akan menjadi produk terbanyak yang akan diekspor dengan jumlah sekitar 19 ribu unit atau naik dari target tahun ini sebanyak 6 ribu unit.
"BR-V dari 6 ribu something ke 19 ribu something, sisanya ada Brio dan WR-V," ujar dia.
Billy mengungkapkan target ekspor BR-V melonjak drastis karena negara tujuan ekspor bertambah dari 11 negara ke 30 negara. Namun, ia tak merinci negara mana saja yang menjadi tujuan ekspor BR-V.
Ia hanya memastikan, 11 negara yang masih menjadi tujuan ekspor BR-V di antaranya adalah negara-negara dari Kepulauan Karibia, Afrika Selatan, Thailand, hingga Bangladesh.
Untuk Brio, Billy mengatakan hanya akan diekspor ke Filipina, mengingat Honda menyetop pengiriman ke Vietnam sejak akhir 2021 karena terbentur aturan emisi yang lebih tinggi di negara tersebut.
Sementara, Billy masih belum mau buka-bukaan soal negara tujuan ekspor WR-V. Ia hanya memastikan SUV mungil ini akan segera diekspor pada awal 2023.
Sebelumnya Billy sempat mengatakan HPM menargetkan 10 ribu unit akan diekspor ke sejumlah negara dari Indonesia pada tahun ini. Namun sampai November jumlah ekspor Honda masih di bawah target tersebut.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah ekspor Honda per Januari hingga November tahun ini baru mencapai 6.653 unit.
(dmr/fea)