Honda Prospect Motor (HPM) mengungkap alasan mengapa perusahaan tak langsung beralih ke mobil listrik berbasis baterai di Indonesia. Buat HPM hybrid jadi solusi tepat sebelum masuk ke era kendaraan listrik murni.
Senior Vice President HPM Benawati Abas menyampaikan itu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada pekan lalu.
Benawati menyampaikan Honda merupakan salah satu merek mobil tertua di Indonesia. Kiprah merek asal Jepang tersebut di Tanah Air dikatakan telah mencapai 20 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama 20 tahun, kata Benawati, perusahaan selalu manut aturan pemerintah, salah satunya soal investasi perakitan kendaraan di Indonesia.
Melalui investasi tersebut, menurutnya mobil Honda berhasil memiliki kandungan lokal tinggi, bahkan mendekati 95 persen. Dipahami mobil Honda dengan kandungan lokal paling tinggi adalah produk LCGC Brio Satya yaitu sebesar 91 persen.
Kemudian BR-V 84 persen, Brio RS 78 persen, Mobilio 75 persen, CR-V 1.5T 62 persen, HR-V 1.5L 70 persen, HR-V 1.8L 84 persen, CRV 2.0 CVT 62 persen, dan City Hatchback 70 persen.
"Ya pembuatan di dalam negeri," kata Benawati dalam paparannya, dikutip Senin (14/11).
Terkait kendaraan listrik, HPM meminta perhatian lebih dan bimbingan dari para pemangku kepentingan sebab hal ini memperhitungkan investasi perusahaan dan lapangan kerja masyarakat Indonesia.
Ia bercerita saat ini Honda Indonesia sudah melokalisasi produk mobil dan membuat sendiri banyak komponen mobil konvensional yang utamanya mesin konvensional. Honda juga disebut menggandeng para pemasok komponen di dalam negeri.
"Data kami ada 180 supplier di mana ada menyangkut 65 pemasok buat enjin. Dengan adanya regulasi pemerintah untuk hal ini kami mohon petunjuk dari bapak untuk menjembatani dengan hybrid dulu," kata dia.
Menurutnya pabriknya di sini juga tak hanya menjadi pemasok pasar domestik, tetapi juga ekspor, baik itu dalam bentuk komponen maupun mobil secara utuh atau CBU.
"Maka kalau terjadi langsung, banyak supplier kami akan tutup dan banyak sekali pengangguran," kata Benawati.
Ia melanjutkan Honda akan mendukung penuh rencana pemerintah mengenai nol emisi pada 2060.
Hal ini akan dimulai Honda melalui model hybrid pada 2023. Perusahaan juga dikatakan bakal mendalami model mobil listrik berbasis baterai.