
Ban Tanpa Udara Bikin Penasaran, tapi Diragukan Buat Mobil Penumpang

Fenomena kemunculan ban tanpa udara untuk kendaraan bermotor menyita perhatian. Jenis ban baru ini dianggap menjadi solusi berkendara di masa depan karena memungkinkan pengendara tidak khawatir ban bocor selama di perjalanan.
Sejumlah produsen ban global sudah mengembangkan ban tanpa udara (Unique Puncture-proof Tire System/Uptis) di antaranya Michellin yang dikabarkan sudah mengembangkannya sejak 16 tahun silam dan akan mulai diproduksi tahun depan.
Michelin menggandeng produsen otomotif General Motor untuk mempopulerkan ban ini. Selain Michelin, produsen ban lainnya, Bridgestone juga tengah mengembangkan produk serupa.
Tak hanya itu pengembangan ban tanpa udara juga sudah dilakukan TNI AD. Ban tanpa udara buatan TNI AD telah diuji coba ke kendaraan taktis.
Ban ini memiliki struktur unik pada bagian dinding yang berfungsi sebagai penyangga antara bagian tapak ban dengan pelek.
Dari struktur tersebut dapat dipahami kerja ban tak akan menggunakan tekanan udara. Struktur itu sekaligus berfungsi sebagai peredam guncangan dan akan membantu suspensi meredam daya kejut ketika menghantam lubang atau jalan yang tak rata.
Teknologi baru itu membuat ban tak akan bocor saat terkena benda tajam sehingga pengguna tidak perlu repot ke tukang tambal ban untuk menambal, tambah angin, maupun ganti ban dalam.
Di sisi lain, Michelin mengatakan tidak ada cara untuk mengetahui berapa lama ban tanpa udara akan bertahan. Pengemudi harus memeriksa ban maksimal lima tahun.Namun, ban tanpa udara disebut dapat bertahan sekitar tiga kali lebih lama dari ban konvensional.
Pengemudi juga bisa mengganti tapak ban yang sudah aus dan tidak perlu membawa ban cadangan selama perjalanan. Klaim lain dari pabrikan ban seperti ini ramah lingkungan karena menggunakan bahan daur ulang.
Lihat Juga : |
Masih diragukan untuk mobil penumpang
Di satu sisi, jenis ban ini masih diragukan untuk digunakan pada mobil penumpang. Muncul pendapat, dibandingkan ban konvensional, ban tanpa udara dinilai akan memiliki hambatan (rolling resistance) lebih besar sehingga berpotensi meningkatkan konsumsi bahan bakar kendaraan.
Hal lainnya yang disoroti yaitu sisi kenyamanan pengguna. Ban tanpa udara akan memberikan getaran berlebih kepada seisi kabin yang dapat mengurangi kenyamanan. Mobil akan terasa seperti melalui di jalan bergelombang.
Kendati Uptis tak akan mengalami kempis, bukan berarti ban itu tidak bisa hancur.
Tanpa udara di dalamnya, panas yang tercipta akibat gesekan aspal tidak bisa hilang lebih cepat. Ini memungkinkan ban tanpa udara mengalami getas lebih cepat.
Sementara itu Fisa Rizqiano, Deputy Head Original Equipment (OE) Sales Bridgestone Tire Indonesia mengatakan pengembangan ban tanpa udara bagi mobil penumpang memiliki sejumlah tantangan.
Menurut Fisa, ban pada mobil penumpang umumnya memiliki empat fungsi, yakni untuk menanggung beban, fungsi setir, kenyamanan, serta fungsi pengereman dan akselerasi. Keempat fungsi itu sejauh ini hanya dapat dipenuhi dengan menggunakan ban udara.
"Keempat fungsi ini minimal hanya dapat dipenuhi dengan menggunakan ban dengan udara dan mungkin memang posisinya untuk mobil-mobil penumpang dan komersial," ujar Fisa belum lama ini.
![]() |
[Gambas:Video CNN]