Kapan Ban Tanpa Udara Mulai Diproduksi dan Dijual?

CNN Indonesia
Jumat, 06 Jan 2023 05:55 WIB
Michelin, produsen ban asal Prancis yang pertama kali mengumumkan bakal memproduksi ban tanpa udara, Unique Puncture-proof Tier System (Uptis).
Ban tanpa udara besutan Michelin. (Michelin Media.com)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ban tanpa udara disebutkan bakal mulai diproduksi mulai 2024. Inovasi ini digadang-gadang sebagai salah satu masa depan komponen pendukung industri otomotif.

Michelin, produsen ban asal Prancis yang pertama kali mengumumkan bakal memproduksi ban tanpa udara, Unique Puncture-proof Tier System (Uptis). Kemudian, Michelin bersama produsen otomotif General Motor berencana menjual produk ini ke publik setahun setelahnya atau 2025.

Michelin mengatakan ban tanpa udara Uptis bakal dijual dengan harga di kisaran US$40 hingga US$65 atau sekitar Rp622 ribu sampai Rp1 juta per ban (kurs Rp15.568).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ban tanpa udara mempunyai struktur unik pada bagian dinding yang berfungsi sebagai penyangga antara bagian tapak ban dengan pelek. Dengan struktur tersebut, kerja ban tak akan menggunakan tekanan udara.

Struktur unik itu sekaligus berfungsi untuk meredam guncangan dan akan membantu suspensi meredam daya kejut ketika menghantam lubang atau jalan yang tak rata.

Teknologi ban tanpa udara besutan Michelin dikembangkan selama lebih dari 16 tahun lalu.

Di sisi lain, Michelin mengatakan tidak ada cara untuk mengetahui berapa lama ban tanpa udara akan bertahan. Pengemudi harus memeriksa ban maksimal lima tahun. Namun, ban tanpa udara disebut dapat bertahan sekitar tiga kali lebih lama dari ban konvensional.

Ban tanpa udara memiliki sejumlah keunggulan apabila dibandingkan dengan ban konvensional. Keunggulan paling utama tentu pengemudi tak lagi perlu khawatir ban bocor.

Sementara itu, produsen ban asal Jepang, Bridgestone mengaku saat ini pihaknya masih mengembangkan teknologi tersebut. Namun, mereka baru mengembangkan ban tanpa udara untuk dipasang di kendaraan komersial atau kendaraan niaga.

"Bridgestone yang coba develop itu airless atau NPT ya, non-pneumatic tires. Itu kalau sekarang lebih fokus ke kendaraan komersial," kata Fisa Rizqiano, Deputy Head Original Equipment (OE) Sales PT Bridgestone Tire Indonesia (BTI) beberapa waktu lalu.

Fisa menjelaskan alasan Bridgestone lebih fokus mengembangkan ban tanpa udara untuk kendaraan komersial, bukan penumpang karena downtime pada kendaraan komersial dapat mempengaruhi produktivitas mereka.

Di sisi lain, menurut Fisa kendaraan komersial memiliki mobilitas yang tinggi, sehingga membutuhkan daya tahan dan usia ban yang cukup tangguh. Menurut Fisa hal-hal tersebut yang dapat dipenuhi oleh ban tanpa udara.

Terkait daya tahan, dengan ban tanpa udara otomatis tak lagi ada kasus-kasus ban bocor atau meledak karena kelebihan muatan atau kurang angin.

Kendati begitu, ia mengklaim pihaknya tidak menutup kemungkinan bakal segera mengembangkan produk tersebut.

Fisa mengatakan mengembangkan ban tanpa udara untuk mobil berpenumpang merupakan ide kompleks yang tak bisa dilakukan dalam waktu yang sebentar.

"Itu kan perlu waktu ya untuk uji coba, trial and error. Saya kira lebih kompleks untuk digunakan pada mobil penumpang," jelas dia.

[Gambas:Video CNN]



(dmr/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER