Ikatan Motor Indonesia (IMI) merespons musibah yang dialami komunitas sepeda motor trail saat melakukan kegiatan pertualangan di hutan atau biasa dikenal dengan istilah trabas di Hutan Banjalaweh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Minggu (22/1).
Kejadian ini sempat membuat heboh setelah 14 anggota komunitas Ikatan Trabas Adventure (ITA) Sumatera Barat tersebut dinyatakan hilang di hutan sebelum akhirnya ditemukan.Satu di antara belasan peserta tersebut dinyatakan meninggal dunia diduga karena sakit.
Berkaca pada kasus tersebut, Ahmad Sahroni, Sekretaris Jenderal IMI mengatakan kesehatan harus menjadi yang utama dari apapun termasuk hobi. Di samping itu kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi untuk semua pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi ini buat evaluasi kami semua untuk bisa jadi lebih hati-hati ke depan agar tetap pada pedoman yang utama adalah kesehatan," kata Sahroni melalui pesan singkat, Selasa (24/4).
Ia pun mengimbau kepada semua komunitas otomotif roda empat dan roda dua untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan dalam setiap kegiatan yang memicu adrenalin.
"Kami dari IMI akan mengimbau ke semua club motor dari Sabang sampai Merauke [tetap hati-hati di setiap aktivitas]," ujar Sahroni.
Kronologi kejadian tersebut bermula saat anggota ITA memulai perjalanan pada Minggu (22/1).
"14 penggiat ITA melakukan kegiatan trabas membuka jalur di lokasi Banjalaweh, Kabupaten 50 Kota. Komunitas ini turun pada hari Minggu tanggal 22 Januari 2023," demikian bunyi keterangan dalam unggahan di akun @basarnas50kota dikutip Selasa (24/1).
Lalu belasan anggota komunitas itu rencananya pulang pada sore hari. Namun, di tengah perjalanan turun hujan lebat, sehingga mereka mencari tempat berteduh sampai malam hari.
Setelahnya, mereka tidak berhasil menemukan jalan keluar atau posisinya masih berada di dalam hutan.
Robi Saputra, Koordinator Pos SAR Limapuluh Kota mengatakan pihaknya kemudian menerima laporan soal anggota klub motor tersesat itu sekitar pukul 23.20 WIB dan berhasil menemukannya pada Senin (23/1) dini hari sekitar pukul 02.05 WIB.
Menurut Robi, 13 anggota komunitas motor yang tersesat ditemukan selamat oleh SAR, namun satu orang lagi atas nama Edi (60) meninggal dunia.