Daihatsu Waspadai Kelangkaan Cip Semikonduktor Tahun Ini

CNN Indonesia
Jumat, 03 Feb 2023 14:00 WIB
Daihatsu mengakui masalah kelangkaan cip semikonduktor masih menjadi tantangan tahun ini.
Daihatsu mengakui masalah kelangkaan cip semikonduktor masih menjadi tantangan tahun ini. (CNN Indonesia/Febri Ardani)
Karawang, CNN Indonesia --

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengakui masalah kelangkaan cip semikonduktor masih menjadi tantangan untuk proses produksi tahun ini. Kelangkaan cip semikonduktor di global ini sempat menjadi kendala dalam memproduksi kendaraan.

"Kan challenge bagi kita masih tetap sama ya untuk di industri otomotif masih ada PR semikonduktor, kenaikan raw material, itu masih jadi tantangan kita," kata Sri Agung Handayani, Direktur Pemasaran dan Direktur Planning & Communication PT ADM saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Kamis (2/2).

Kendati begitu, Agung mengaku masalah ini mulai bisa terurai dengan pasokan yang sudah mulai terdistribusi. Hal ini tak lepas dari strategi Daihatsu yang mengganti beberapa supplier.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Agung pihaknya tak lagi mengandalkan satu atau dua supplier, tapi multisourcing.

"Misal semikonduktor, dari beberapa supplier, kita ganti jadi multisourcing, diproduksi juga metodenya kita ganti secara prioritas produksi mana yang harus kita lakukan," ungkap dia.

"Kita bergantung pada negara mana kita ubah. Kita cek juga negara mana yang kapasitas belum terpakai kita melakukan multisourcing," paparnya menambahkan.

Menurut Agung meski diterpa kelangkaan cip semikonduktor, tahun lalu Daihatsu mampu memproduksi 562 ribu unit mobil. Ia pun berharap jumlah produksi tahun ini bisa meningkat dari tahun lalu.

"Intinya kita berharap produksi meningkat," kata dia.

Target ekspor meningkat

Tahun lalu Daihatsu menorehkan positif dengan menjadi pabrikan yang paling banyak ekspor ke luar negeri. Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor Daihatsu sepanjang tahun lalu mencapai 160.254 unit dan dikirim ke sekitar 80 negara.

"Total produksi kita 562 ribu, lebih dari 160 ribu buat ekspor. Jadi kurang lebih nilai ekspor kita ya di level itu. Harapannya bisa meningkat," ujar Agung.

Sri menambahkan Daihatsu berharap jumlah ekspor mereka bisa meningkat sekitar 30 persen. Pasalnya, jumlah ekspor mereka pada 2022 naik sekitar 26 persen dibanding tahun sebelumnya.

"(Harapannya) naik 29-30 persen. Tahun 2022 kurang lebih itu 26 persen (meningkat). Meningkat secara komposisi," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]



(dmr/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER