Ecgo EV Moto memberikan subsidi sebesar Rp7 juta untuk pembelian motor listrik baru Ecgo di Indonesia. Perusahaan menyiapkan Rp70 miliar untuk 10 ribu pembeli pertama mobil listrik.
Nilai subsidi ini sama seperti yang akan dikucurkan pemerintah untuk mempercepat penggunaan motor listrik model baru maupun hasil konversi. Namun regulasi soal subsidi dari pemerintah sampai saat ini belum juga diumumkan.
"Untuk subsidi dari pemerintah ini kami belum tahu kapan dan bagaimana kriterianya. Maka akhirnya kami mengadakan sendiri dengan memberikan subsidi ke 10 ribu pelanggan pertama kami," kata Gary Prawira, COO dan Co-Founder Ecgo EV Moto di Jakarta pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya subsidi Rp7 juta akan memangkas harga jual yang ditawarkan ke konsumen. Misalnya produk Ecgo 3 dari harga normal Rp19,7 juta, dengan subsidi menjadi Rp12,7 juta. Kemudian model lain yaitu Ecgo 5, dengan subsidi kini banderolnya menjadi Rp9,1 juta dari sebelumnya Rp16,1 juta.
"Kami melihat ketertarikan masyarakat beralih ke motor listrik cukup tinggi, tetapi banyak yang ragu karena menunggu subsidi pemerintah. Sebetulnya setelah subsidi diumumkan pun kita masih belum tahu seperti apa persyaratannya. Kami harapkan subsidi dari Ecgo dapat membantu percepat masyarakat beralih dari motor konvensional ke motor listrik," katanya.
Namun begitu, menurut dia subsidi ini kemungkinan bakal bersifat sementara. Hal tersebut juga tergantung dengan kapan subsidi pemerintah turun dan jelas seperti apa penerapannya.
Jika sudah ada kejelasan, bisa saja subsidi dari Ecgo dicabut dan digantikan oleh suntikan dana pemerintah. Sehingga ke depan tidak ada dua subsidi diberikan untuk pembelian motor listrik ECGO di Indonesia.
"Iya (hilang subsidi Ecgo, kalau ada subsidi pemerintah). Nanti kami akan berikan informasi apabila ada program lebih lanjut," kata dia.
Selain subsidi Rp7 juta per unit motor listrik, ia mengatakan Ecgo juga telah membangun sebuah ekosistem yang diharapkan dapat mendukung masyarakat beralih ke motor listrik. Pertama, konsumen punya pilihan membeli motor listrik dengan sistem langganan baterai, daripada beli putus.
Lalu konsumen juga dapat menukar motor lamanya dan nilai jualnya dapat digunakan sebagai uang muka atau dijadikan sebagian untuk jumlah pembayaran.
"Contohnya si Budi ingin beli motor listrik baru Ecgo 3 dan langganan baterai, lalu dia menukar motor lamanya yang dinilai Rp5 juta. Setelah potongan subsidi dari Ecgo, kira-kira nominal yang perlu dibayar oleh si Budi hanya Rp7 jutaan," tutup Gary.