Toyota Astra Motor (TAM) mengungkap penetapan harga generasi terbaru Agya yang sejauh ini belum diumumkan terkait rencana pemerintah menaikkan harga Low Cost Green Car (LCGC) sebesar 5 persen. Agya sudah meluncur pada 13 Februari tetapi harganya masih dirahasiakan.
"Pasti ada hubungannya tapi ini kami ikut arahan pemerintah ya untuk LCGC," kata Anton Jimmy, Direktur Pemasaran TAM melalui pesan singkat, Rabu (22/2).
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Perindustrian sebelumnya telah menyatakan harga LCGC bakal disesuaikan dengan estimasi kenaikan 5 persen. Belum diurai kapan aturan tentang penyesuaian itu dirilis.
Penyesuaian harga LCGC itu disebut merupakan masukan dari para produsen. Menurut Kemenperin hal ini juga berkaca pada kenaikan harga material untuk urusan pembuatan mobil termasuk LCGC.
"Masukannya banyak. Jadi kami paham cost produksi dari bahan baku ada kenaikan, terus logistik cost juga harus ada penyesuaian," ungkap Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian.
LCGC merupakan program pemerintah yang terbit pada 2013. Program ini bisa diikuti produsen tetapi harus memenuhi berbagai syarat, termasuk soal spesifikasi, produksi dan kepatuhan penetapan harga yang disesuaikan dalam periode tertentu.
Saat pertama kali diluncurkan produk pertama LCGC adalah Daihatsu Ayla yang dibanderol di bawah Rp100 juta. Namun kini tak ada satupun model LCGC yang seperti itu.
Sejauh program ini berjalan, mobil LCGC yang meliputi Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, Toyota Agya, Toyota Calya dan Honda Brio Satya sudah mengalami penyesuaian harga pada awal 2022.
Saat itu pemerintah menghapus keistimewaan mobil-mobil LCGC, Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang tadinya gratis kini dibebankan sebesar tiga persen.
Generasi kedua Agya membawa strategi baru TAM yaitu masuk di dua kategori. Varian standar Agya merupakan produk LCGC, sedangkan varian tertinggi, GR Sport, tidak.
Pemisahan kategori Agya ini dilakukan disebut TAM karena ada permintaan pasar.
Menurut Anton rumusan harga terkait Agya LCGC baru nanti masih didiskusikan. Sedangkan harga Agya yang masih dijual saat ini dijual mulai Rp159,7 juta - Rp181,5 juta.
Selain soal rencana pemerintah menaikkan harga 5 persen, Anton juga menyebut pihaknya belum mengumumkan harga Agya antaran masih didiskusikan di internal.
Alasan lainnya yang disebut karena produksi akan mulai dilakukan pada Maret.