Klub pengendara dan pemilik mobil mewah Rubicon, JK Owner East Java (JKOEJ), menyayangkan aksi Mario Dandy Satriyo (20) yang bisa masuk ke kawasan Padang Savana Gunung Bromo di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Mario, tersangka penganiaya Cristalino David Ozora (17) atau David, sempat mengunggah foto bersama Rubicon di kawasan Bromo. Dalam foto itu Mario berpose duduk di bumper Rubicon yang terlihat cemong lumpur.
"Pastinya kami juga menyayangkan," kata Ketua Umum JKOEJ, Bambang Agus Hendroyono, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin (27/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JKOEJ pernah ramai diberitakan pada November 2022 saat dilarang masuk ke kawasan lautan pasir wisata Gunung Bromo. Mereka sempat mencatut nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ketika cekcok dengan petugas.
Ketika dikonfirmasi saat itu JKOEJ menyampaikan mereka diundang UPT Laboraturium Pelatihan dan Pengembangan Kesenian Disbudpar Jatim. Mereka juga membantah menerobos ke area lautan pasir dan mengatakan hanya ingin melintas.
Larangan masuk area lautan pasir berlaku bagi semua kendaraan pribadi. Pengunjung harus menyewa jip warga lokal untuk masuk ke kawasan tersebut.
Bambang mengatakan aturan yang sama juga harus ditegakkan kepada siapapun.
"Siapapun yang masuk kawasan TNBTS kalau tidak mengantongi izin resmi juga harus dilarang masuk, sebagaimana yang diberlakukan kepada semua komunitas yang akan masuk Bromo tanpa kecuali," ucapnya.
Bambang pun mempertanyakan mengapa Mario bisa masuk ke kawasan Bromo, dan siapa petugas yang mengizinkannya.
"Nah itu yang saya belum tahu, dia masuk lewat mana dan izin ke siapa," ucapnya.
Bambang juga menegaskan Mario ataupun ayahnya, pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, bukan anggota JKOEJ.
"Yang pasti yang bersangkutan bukan sebagai anggota komunitas JKOEJ," ujar dia.
Bambang menjelaskan JKOEJ akan tetap mematuhi segala peraturan di mana pun, termasuk di kawasan Bromo.
"Kalau anggota pengurus komunitas JKOEJ tetap mengedepankan prosedur aturan yang berlaku di semua kawasan yang akan kita kunjungi," pungkasnya.
CNNIndonesia.com telah berupaya mengonfirmasi Humas Balai Besar TNBTS Syarif Hidayat. Namun yang bersangkutan belum memberikan respons.
(frd/fea)