Esemka Klaim Tak PHK, 200 Karyawan Digaji Saat Pabrik Tutup Pandemi

ryh | CNN Indonesia
Rabu, 01 Mar 2023 05:47 WIB
Esemka untuk pertama kalinya ikut pameran otomotif di Indonesia International Motor Show 2023. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) mengaku menghentikan operasi pabrik di Boyolali semasa pandemi Covid-19 dan mengklaim tak satu pun karyawan kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Presiden Direktur Esemka Eddy Wirajaya mengatakan perusahaan tetap menggaji karyawan yang jumlahnya ratusan. Dia juga menegaskan tidak ada pemotongan upah saat pandemi.

"Kami sekarang punya 200 karyawan lebih, saya lupa detailnya tapi sekitar segitu. Nah, hebatnya, ketika yang lain PHK karyawan saat pandemi, kami bisa survive. Semua karyawan juga gajian secara normal," kata Eddy saat ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat, mengutip detik.com, Selasa (28/2).

Pabrik Esemka diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2019 lalu. Pabrik yangberada di Desa Demangan, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah tersebut memiliki fasilitas produksi seluas 12.500 ribu meter persegi yang dibangun di atas lahan 115 ribu meter persegi.

Di pabrik ini terdapat proses produksi seperti perakitan kendaraan, pengecatan sampai pengetesan.

Nilai investasi yang digelontorkan untuk pabrik disebut Rp600 miliar. Kapasitas produksi pabrik dikatakan mencapai 18 ribu unit per tahun, itu berarti 1.500 unit per bulan atau sekitar 50 unit per hari.

Sebelum berhenti karena pandemi, pabrik sempat memproduksi pikap Bima. Produksi disebut Eddy sudah dimulai kembali 'setahun lalu' tetapi tak dijelaskan detail kapan.

Ikut pameran dan mobil listrik

Empat tahun berselang, merek lokal ini kembali unjuk gigi dengan tampil ke publik lewat pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 yang berlangsung 16 - 26 Februari. Pada pameran ini perusahaan meluncurkan produk baru pada segmen mobil listrik, Bima EV.

Eddy turut mengungkap hasil penjualan Esemka pada IIMS 2023, terhitung hari pertama hingga ke-10.

"Sudah puluhan unit yang laku (hingga hari ke-10), belum seratus. Kalau seratus kan saya kasih lucky draw satu mobil, tapi belum sampai seratus. Lebih dari 30 unit lah pokoknya, itu SPK," kata Eddy.

Menurut Eddy persentase antara penjualan pikap Bima dan Bima EV hampir berimbang.

"Hampir mendekati 50 persen dari model EV, dua varian. Tapi memang lebih dominan yang pikap lah," kata dia.

(fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK