Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan dirinya tidak berniat mengganti mobil dinas baru. Ia memilih mempertahankan Toyota Kijang Innova Venturer sebagai mobil dinas yang sudah ada.
"Saya cukup Innova," kata Heru di Jakarta, Selasa (7/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Heru alokasi khusus Pemprov DKI untuk mobil dinas listrik tidak ditujukan buat dirinya. Ia menjelaskan anggaran Rp20,3 miliar untuk pengadaan 21 mobil listrik diperuntukkan bakal para pejabat Pemprov DKI.
"Pemprov DKI berinisiasi membeli mobil listrik untuk pejabat, tidak untuk saya," ujarnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI memang berencana memboyong puluhan unit mobil listrik Hyundai Ioniq 5. Hal itu tercantum dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan LKPP.
Dalam informasi tersebut, volume pekerjaan itu disebutkan 23 unit. Sementara, Kepala Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Reza Pahlevi sebelumnya menyatakan mereka hanya berencana membeli 21 unit mobil listrik.
Selain mobil listrik, Pemprov DKI juga menganggarkan Rp2,3 miliar untuk pengadaan kendaraan dinas Pj Gubernur jenis jip.
Paket itu diberi nama belanja modal kendaraan dinas bermotor perorangan Pj Gubernur. Spesifikasi pekerjaan adalah kendaraan perorangan dinas gubernur jenis kendaraan jip, kapasitas/isi silinder 4.200 cc.
Dalam situs yang sama, juga ada paket belanja modal kendaraan dinas bermotor perorangan Ketua DPRD DKI Jakarta. Spesifikasi pekerjaan sama dengan Pj Gubernur, tapi metode pemilihannya e-Purchasing.
(dmr/fea)