Wuling Motors Indonesia mengakui ada sejumlah calon konsumen yang menunda pembelian Air EV di tengah rencana pemberian subsidi pembelian mobil listrik.
Dian Asmahani, Brand and Marketing Director Wuling Motors mengklaim jumlah calon konsumen yang menunda pembelian Air EV jumlahnya tidak terlalu banyak.
"Ya memang ada konsumen yang hold (pembelian Air EV), memang ada, tapi sedikit," kata Dian di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023, akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dian mengatakan konsumen yang menunda pembelian itu tidak terlalu banyak. Selain itu, rencana subsidi itu juga bukan satu-satunya faktor calon konsumen menunda pembelian mobil listrik termurah di dalam negeri itu.
"Karena gini, banyak faktor yang terjadi pada Januari-Februari, mungkin itu salah satunya tapi very small, tapi kebanyakan itu adalah karena kita libur. Januari itu ada libur imlek dan tahun baru," ungkapnya.
Namun begitu, Dian mengaku tak bisa membeberkan berapa jumlah konsumen yang menunda pembelian Air EV.
Di sisi lain, menurut Dian saat ini masih banyak calon konsumen yang berminat meminang Air EV. Menurut dia hal ini tak lepas dari harga Air EV yang terjangkau untuk sekelas mobil listrik.
Saat ini terdapat dua varian Air EV yang dijual Wuling, yakni standar range dengan jarak tempuh 250 km dibanderol Rp243 juta dan varian long range dengan jarak tempuh 300 km yang dipasarkan Rp299,5 juta.
"Itu sekarang memang menjadi penarik, sebenarnya bukan cuma harga, kedua karena ini gampang dikendarai karena bentuknya, dengan kapasitas baterai yang cukup panjang, kemudian kemudahan untuk ngecas, kepraktisannya," tutur Dian.
Lihat Juga : |
"Kita banyak terima testimoni bahwa sebenarnya orang-orang itu mau beli Air EV itu memang untuk jadi mobil sehari-hari, karena ini benar-benar jawaban atau solusi mobilitas di perkotaan," imbuhnya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang sebelumnya mengungkap pemerintah telah menentukan sasaran terkait pemberian subsidi berupa bantuan pembelian kendaraan listrik baru di Indonesia. Untuk mobil listrik, produsen yang akan menerima bantuan hanya Wuling dan Hyundai karena sudah memproduksi mobil listrik di dalam negeri.
Jumlah mobil listrik yang akan mendapat subsidi berjumlah 35.900 unit. Namun demikian, untuk besaran dan skema subsidi masih belum dijelaskan secara rinci oleh pemerintah.
Sebelumnya, subsidi disebut bakal diberikan untuk mobil listrik sebesar Rp80 juta. Belakangan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan mobil listrik bakal dikenakan skema pajak, yakni diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 1 persen dari saat ini 11 persen.