Perusahaan mobil listrik Tesla dikabarkan telah memilih Malaysia untuk mendirikan kantor barunya. Hal ini telah dikonfirmasi secara langsung oleh pemerintah setempat melalui pejabat Kementerian Perdagangan.
Menurut Reuters, Malaysia pada (1/3) mengumumkan Tesla bakal membuka kantor di negaranya. Tidak hanya itu Kemendag Malaysia juga menyetujui permohonan Tesla buat memasok kendaraan listrik ke Negeri Jiran.
Kemendag Malaysia berharap Tesla bisa menciptakan lapangan kerja terampil dan meningkatkan partisipasi perusahaan lokal dalam ekosistem perusahaan milik Elon Musk tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar ini cukup mengejutkan mengingat pendekatan sebelumnya sudah gencar dilakukan pemerintah Indonesia agar Tesla mau berinvestasi di Indonesia..
Indonesia telah merayu Tesla untuk berinvestasi membangun pabrik baterai dan mobil listrik sejak 2020. Hal ini dilakukan karena pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) ingin memaksimalkan kekayaan cadangan nikel yang dapat diproses untuk digunakan dalam baterai kendaraan listrik.
Supaya investasi itu bisa terwujud, Jokowi dua kali mengadakan pembicaraan secara langsung dengan Kepala Eksekutif Tesla Elon Musk di fasilitas SpaceX, Texas tahun lalu.
Jokowi bahkan berjanji memberikan konsesi nikel kepada Tesla kalau mereka mau berinvestasi di Indonesia.
"Saya bilang ke dia kalau bapak investasi di Indonesia, saya kasih konsesi nikel," kata Jokowi merujuk pada tawaran konsesi pertambangan Indonesia seperti dikutip dari Reuters.
Jokowi mengatakan menyerahkan tawaran ini kepada Tesla untuk menerima atau tidak untuk menambang nikel dari Indonesia. Ia menggarisbawahi Indonesia terbuka untuk investasi dalam rantai pasokan baterai kendaraan dan mobil listrik.
"Kalau mereka mau mulai dari baterai EV, tidak apa-apa," imbuhnya.
Tanggapan pemerintah soal Malaysia dan Meksiko
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tidak mempermasalahkan pabrik anyar yang akan dibangun Tesla di Meksiko.
Luhut menegaskan proses negosiasi tetap berjalan. Bahkan, targetnya adalah pembangunan pabrik mobil listrik.
"Ohgak masalah. itu memang di Meksiko itu untuk backyard Amerika, jadi gak ada masalah," kata Luhut di kantornya, Jumat (3/3).
Ia juga menilai keputusan Tesla mendirikan kantor di Malaysia bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
"Kan kantor di mana aja boleh dibangun. Kita masih tetap lah, masa nggak. Ya nanti tunggu lah. Kalau nanti Senin atau minggu depan diumumkan mengenai insentif EV, nanti baru saya ngomong," ungkap Luhut di Istana Presiden, Sabtu (4/3).