Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana membatasi pemakaian becak motor (betor) di wilayahnya dan mengonversinya ke becak listrik.
Kawasan wisata Malioboro di Kota Yogyakarta pun dipilih sebagai lokasi proyek percontohan penerapan operasional becak listrik itu.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan konversi sebagian unit ke becak listrik ini salah satunya ditujukan demi upaya pengurangan polusi udara akibat emisi betor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan lain, lantaran pemakaian bentor tak diatur dalam Perda DIY tentang moda transportasi tradisional. Hanya becak kayuh dan andong saja yang tercantum di dalam beleid itu.
"Kami ingin becak dan andong ini tetap dijaga kelangsungannya, memang betor itu yang, kontroversial siapa tahu dengan kondisi ini (ada becak tenaga alternatif) kondisi bisa lebih baik," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (20/3).
"Ya semua itu memang harus kita dialogkan, yang penting kami tidak ada upaya untuk mempersulit warga masyarakat Jogja untuk mencari sesuap nasi," sambungnya.
Lihat Juga : |
Selain itu, becak listrik ini nantinya diproyeksikan mengganti becak konvensional. Sultan berniat mengurangi beban kayuh para tukang becak, khususnya di daerah wisata Tugu Pal Putih - Malioboro - Keraton Yogyakarta (Gumaton).
Sebagai gambaran, jelas Sultan, antara Alun-alun Utara menuju Tugu Pal Putih Kota Yogyakarta memiliki elevasi 35 sampai 40 meter. Sehingga membutuhkan tenaga alternatif guna meringankan kayuhan becak.
"Saya punya pendapat modifikasi becak ini untuk mengurangi beban beratnya sopir becak, karena kondisi riil jalan," jelas Sultan.
Kepala Dishub DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti, saat ini ada 17 purwarupa becak listrik yang masih dalam kajian sebelum tahap operasional. Uji coba kendaraan ini di antaranya melibatkan Dishub Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) dan Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG).
Made menerangkan, dalam operasional becak listrik ini pihaknya juga mengacu SE Ditjen Perhubungan Darat. Terutama dalam mengimplementasikan spesifikasi sesuai aturan yang berlaku, sehingga dapat menjamin untuk unsur keamanan dan kenyamanan penggunanya.
"Ini juga sebagai pilot project yang akan kami terapkan di kawasan Malioboro," terang Made.
![]() |
Guna mendukung operasionalnya, Dishub DIY menyiapkan fasilitas stasiun pengisian baterai di Beskalan. Setiap becak nantinya dibekali dengan dua baterai. Satu untuk operasional dan sisanya sebagai cadangan.
Made mengklaim, satu baterai mampu membuat becak listrik ini menjelajah sejauh 40 kilometer. Sistem pemakaiannya adalah dengan menukarkan baterai kosong dengan baterai terisi.
"Target operasional 2024, kami produksi 50 (unit). Nanti tetap diregistrasi agar tidak asal bikin. Tetap kami utamakan keamanan dan kenyamanan pengemudi dan penumpangnya," ujarnya.