Menyingkap Alphard di Apron Soetta yang Jemput Sri Mulyani
Toyota Alphard menjadi bahan perbincangan setelah mobil mewah tersebut terekam kamera masuk apron Bandara Soekarno-Hatta. Belakangan diakui Alphard ini disiagakan untuk mengangkut Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Kejadian ini semula ramai dibicarakan di media sosial lantaran Apron dikenal sebagai kawasan steril mobil pengunjung.
Alphard adalah MPV premium kelas tertinggi Toyota yang lumrah dijadikan armada pejabat hingga orang berkocek tebal di Tanah Air.
Mobil ini seperti kamar hotel berbintang yang bisa dibawa ke mana-mana, interiornya lega karena bentuknya boxy dan dilengkapi fitur-fitur pemanja penumpang yang bikin nyaman sambil menunggu diantar sopir menuju lokasi tujuan.
Secara ukuran, Alphard dibekali panjang 4.945 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.895 mm, jarak antar sumbu roda 3.000 mm, serta jarak terendah pijak ke tanah 160 mm.
Mobil ini tersedia dalam tiga varian, yakni 2.5 X yang dijual Rp1,229,4 miliar, 2.5 G Rp1,385 miliar, dan 3.5 Q Rp1,661,7 miliar.
Pada varian X dan G menggunakan mesin sama 2AR-FE empat silinder DOHC berkapasitas 2.494 cc dan transmisi otomatis berjenis CVT. Mesin bensin ini mampu melepas tenaga 180 ps pada 6.000 rpm dan torsi 23,9 kgm pada 4.100 rpm.
Sementara varian Q, mesin yang digunakan 2GR-FKS 6 silinder V type berkapasitas 3.456 cc dan dipadukan transmisi otomatis 8 percepatan.
Mesin bensin tersebut mampu melepas tenaga 300 ps pada 6.200 rpm dan torsi mencapai 36,8 kgm pada 4.700 rpm.
Tak melanggar aturan
Sri Mulyani pada Senin (27/3) mengakui Alphard yang dibicarakan netizen mengangkut dirinya dan rombongannya. Keberadaan Alphard itu di apron bandara disebut sudah sesuai protokoler.
"Pertama, itu adalah protokol yang selama ini diberikan kepada saya dan kalau saya di Cengkareng biasanya memang sengaja ke kantor Bea Cukai untuk sekaligus menanyakan anak buah hari ini bagaimana," kata Sri Mulyani di DPR, Senin (27/3).
Ia menambahkan kebiasaan itu dilakukan untuk mengetahui update kantor Bea Cukai setempat, termasuk apa saja barang tegahan yang diamankan hari itu.
"Bedanya yang lain tidak melakukan itu (Alphard masuk apron) karena ada tempat sendiri. Kalau saya karena Bea Cukai ada di bawah Kemenkeu jadi saya melakukan sekaligus merupakan kesempatan buat saya untuk diskusi, ngecek, ngobrol sama kepala kantor wilayahnya, mendengar apa-apa yang dilakukan," kata Sri Mulyani.
(ryh/fea)