Sepekan Dimulai Produsen Belum Jualan Satu pun Motor Listrik Subsidi

CNN Indonesia
Selasa, 28 Mar 2023 20:00 WIB
Penjualan 13 motor listrik subsidi Rp7 juta belum bisa dilakukan lantaran situs Sisapira belum bisa digunakan. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Motor listrik subsidi pemerintah belum satu pun laku terjual sejak kebijakan ini resmi berlaku 20 Maret 2023. Menurut para produsen penjualan belum bisa dilakukan sebab situs penunjang program tersebut, Sisapira, belum rampung.

Sisapira merupakan situs khusus yang dibuat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk menyalurkan subsidi motor listrik baru sebesar Rp7 juta per unit.

Situs ini dapat dimanfaatkan perusahaan motor listrik bakal mendaftarkan produknya, termasuk menyampaikan data produksi, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), hingga sebagai alat verifikasi untuk penerima subsidi pemerintah.

Pada 20 Maret lalu Kemenperin mengklaim situs tersebut sudah dibuat dan diluncurkan. Tapi per hari ini Selasa (28/3) situs tersebut belum juga bisa diakses.

"Iya jadi sampai sekarang belum ada dibeli konsumen yang motor listrik subsidi. Karena dari website Sisapira belum aktif jadi kami belum bisa cek untuk NIK pengajunya," kata Rizal Alexander, Marketing Strategic Smoot & Swap saat dihubungi, Selasa (28/3).

Smoot memiliki dua motor listrik, Zuzu dan Tempur, yang bisa dibeli masyarakat kategori tertentu dengan subsidi Rp7 juta lantaran sesuai kriteria pemerintah yaitu diproduksi menggunakan 40 persen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Kendati demikian, Rizal mengklaim perusahaan telah mengantongi ribuan peminat sebagai calon pembeli terhadap dua motor listriknya.

Senada pihak Smoot, Wilson Teoh, Direktur Operasional Gaya Abadi Sempurna, perusahaan pemilik Juara Bike, produsen Selis, mengatakan perusahaan belum memperoleh satu pun transaksi penjualan usai delapan hari program subsidi dirilis pemerintah.

Penyebabnya pun sama, yaitu situs pemerintah Sisapira belum siap.

"Kami masih belum transaksik, menunggu kesiapan sistem informasi (Sisapira) dari Kemenperin," kata Wilson.

Wilson menambahkan meski penjualan belum bisa dilakukan, namun perusahaan telah memperoleh ribuan peminat atas dua motor listrik Selis yang diguyur subsidi pemerintah tersebut. Dua motor listrik yang mendapat subsidi ini E-MAX dan Agats.

"Kami sudah menerima ribuan unit surat minat," ucap Wilson.

Secara terpisah, Tekno Wibowo, Direktur Komersial Polytron menyampaikan perusahaan kini terpaksa menjual motor listrik subsidi dengan harga normal, sembari menunggu kesiapan website Sisapira dari Kemenperin.

Motor listrik Polytron yang berhak mendapat subsidi dari pemerintah adalah Fox-R. Dalam harga OTR normal, motor listrik itu dijual Rp20 juta - Rp21 juta, tapi setelah disubsidi menjadi Rp13 juta - Rp14 juta.

Harga tersebut namun belum termasuk penyewaan baterai motor listrik Rp200 ribu per bulan.

"Jualan seperti biasa masih jalan terus, namun jualan dengan subsidi pemerintah belum berjalan karena web pengecekan NIK belum rilis," kata Tekno.

Taufiek Bawazier, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin belum merespons saat ditanya mengenai masalah tersebut.

Berikut daftar 13 motor listrik subsidi Rp7 juta:
1. Gesits G1 TKDN 46,73 persen
2. United T1800 TKDN 56,89 persen
3. United TX3000 TKDN 57,19 persen
4. United TX1800 TKDN 57,02 persen
5. Smoot Elektrik Tempur TKDN 47,61 persen
6. Smoot Elektrik Zuzu TKDN 47,88 persen
7. Volta 401 TKDN 47,36 persen
8. Selis E-MAX TKDN 53,69 persen
9. Selis Agats TKDN 53,37 persen
10. Viar New Q1 TKDN 50,26 persen
11. Rakata X5 TKDN 54,17 persen
12. Rakata S9 TKDN 55,78 persen
13. Polytron PEV 30M1 (Fox-R) TKDN 45,13 persen

(ryh/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK