Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat mengatakan pemerintah harus berani menegur pemudik dengan sepeda motor yang membawa lebih dari dua penumpang dan membonceng demi keselamatan mereka.
Menurut Djoko, pemerintah harus menghentikan perjalanan mereka diminta kembali ke rumah.
"Pemerintah tidak hanya menghimbau, akan tetapi harus berani menyatakan melarang mudik sepeda motor membawa anak-anak. Apapun alasannya, setiap pemudik yang ketahuan membawa anak-anak dengan sepeda motor harus dihentikan perjalanannya," kata Djoko dalam keterangan resmi dikutip, Senin (3/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dapat diminta kembali ke rumah atau disediakan kendaraan yang akan membawa ke daerah tujuan," imbuh Djoko.
Lihat Juga :![]() Edukasi dan Fitur Motor Tidak Dirancang untuk Perjalanan Jarak Jauh seperti Mudik |
Dijelaskan Djoko, memang tidak ada larangan mudik menggunakan sepeda motor, tetapi jika ada alternatif lain seperti menggunakan transportasi massal.
"Pasalnya, mudik memakai sepeda motor, terlebih motor bermesin kecil, sangat berbahaya dan terlalu banyak risikonya. Apalagi kalau mudiknya berboncengan dan membawa anak pula. Sebaiknya dipikirkan dengan matang," ucap Djoko.
Djoko menegaskan, penggunaan sepeda motor dengan penuh muatan berisiko saat di jalan. Sepeda motor dinilai sebagai alat transportasi yang paling berisiko atau rentan, karena tubuh kita tidak dilindungi oleh bagian kendaraan tersebut.
Berbeda halnya dengan memakai mobil atau kendaraan lain, tubuh kita lebih terlindungi kalau terjadi kecelakaan di jalan.
Ia menyarankan bila kondisinya terpaksa menggunakan sepeda motor untuk perjalanan mudik momen lebaran, pemudik sepeda motor sebaiknya dapat mengatur waktu istirahat. Istirahat dapat dilakukan setiap 2 jam - 2,5 jam perjalanan.
Minimal 15-30 menit supaya stamina tubuh tetap terjaga prima selama perjalanan.
Pemerintah juga diminta untuk memperbanyak posko-posko istirahat dan dapat dibuka selama 24 jam di sepanjang jalur mudik untuk menampung pemudik roda dua yang akan beristirahat.
Selain kesiapan fisik, juga perlu diperhatikan kapasitas sepeda motor, serta menerapkan disiplin berkendara di jalan dalam melakukan perjalanan mudik.
Mengingat perjalanan mudik cukup jauh dan memakan waktu lama, kondisi motor yang tidak diservis atau dirawat tentu saja lebih rawan mengalami masalah di jalan.