Target Proving Ground Bekasi Beroperasi Awal 2025
Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) atau proving ground disebut ditargetkan bisa beroperasi mulai 2025. Fasilitas yang berstandar internasional ini merupakan terbesar di Asia Tenggara.
"Target awal 2025," kata Dewanto Purnacandra, Kasubdit Uji Tipe Kendaraan Bermotor Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan di Jakarta, Kamis (6/4).
Dewanto menjelaskan fasilitas ini memiliki 19 poin uji kendaraan sesuai Association of Southeast Asian Nation Mutual Recognition Arrangement (ASEAN MRA) sektor otomotif. Sebagian di antaranya dikatakan belum dimiliki Kemenhub jadi merupakan hal baru.
"Lengkap, kita kan sudah ada penandatanganan dengan ASEAN MRA, saling pengakuan hasil uji dan fase pertama 19 item uji, itu sudah, kita lengkapi itu," ujar dia.
Dalam 19 poin itu, disebut Dewanto, juga ada tambahan yang meliputi uji kendaraan listrik dan fasilitas uji tabrak.
Dewanto juga mengungkap pihaknya sedang menyiapkan draf regulasi tentang hal ini yang akan diterbitkan sebagai peraturan presiden sebelum proving ground mulai beroperasi.
Proving ground yang dibangun di Bekasi, Jawa Barat melibatkan konsorsium PT Indonesia International Proving Ground (IIAPG) yang terdiri dari PT Astra Daihatsu Motor, PT Gobel Indonesia, PT Bintang Pradipa Persada, Toyota Tsusho Corporation, dan Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN).
Menurut kontrak antara Kemenhub dengan konsorsium, kerja sama keduanya berlangsung selama 17 tahun, sudah termasuk masa konstruksi selama dua tahun.
Setelah kerja sama itu habis, menurut Dewanto proving ground sepenuhnya milik negara.
Fasilitas yang akan tersedia di proving ground di antaranya uji breaking system, speedometer, noise emission, rear view mirror, steering equipment, exhaust emission.
Selain itu ada pula general road berfungsi untuk pengujian jalan pada umumnya, high speed track untuk pengujian kecepatan, kenyamanan kendaraan, pengendalian kendaraan, percepatan dan pengereman, pemakaian bahan bakar external noise, lintasan kering untuk pengujian kestabilan dan rem, lintasan tanjakan, lintasan kenyamanan dan lintasan off road untuk pengujian kestabilan dan suspensi.
Proses pembangunan proving ground telah dimulai, menurut salah satu pihak konsorsium, pada November 2023 fasilitas ini sudah bisa 'soft opening'.
Proving ground bisa membuat kendaraan yang ingin dijual di Indonesia tak perlu diuji di luar negeri, selain itu kendaraan produksi Indonesia yang sudah diuji di fasilitas ini diakui di Asia Tenggara sehingga tak perlu diuji di masing-masing negara tujuan ekspor.