Yusak Billy, Sales Marketing & Business Innovation Director Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan mobil listrik Honda e tidak akan dijual di Indonesia. Kehadirannya di dalam negeri cuma untuk mengenalkan teknologi elektrifikasi Honda ke masyarakat.
"Honda tidak punya rencana menjual Honda e di sini. Kami bakal kenalkan dua model elektrifikasi dalam waktu dekat, termasuk produksi lokal, tapi bukan Honda e," kata Yusak.
Honda e diperkenalkan ke media di Karawang, Jawa Barat, Senin (10/4). Mobil listrik yang diperkenalkan ini diproduksi di Jepang, spesifikasinya menyesuaikan kebutuhan pasar otomotif Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Honda e punya dimensi panjang 3,89 meter, lebar 1,75 meter dan tinggi 1,51 meter. Ukuran produk ini mirip Brio, model konvensional yang dijual di Indonesia dengan dimensi 3,81 meter, 1,68 meter dan 1,48 meter.
Selain ukurannya yang mungil, secara spesifikasi mobil ini juga dilengkapi baterai lithium ion berukuran ringkas yakni 35,5 kWh yang mampu membuat kendaraan ini melaju sejauh 220 km.
Baterai itu dapat terisi penuh dengan pengecasan DC Charger 50/100 kW selama 30-36 menit untuk mencapai 80 persen, sementara pengecasan AC outlet 2,3 kW dengan waktu cas 18,8 jam.
Jika pengecasan menggunakan AC Charger atau AC Wall Box, waktu pengisian sama yakni selama 4,1 jam.
Ferdianto Budiono, Business Planning Manager HPM menjelaskan baterai mobil ini diposisikan di bawah lantai kabin.
Rancangan ini secara otomatis menjadikan Weight Ratio Distribution seimbang alias 50:50, di mana bobot kendaraan terbagi rata antara di bagian depan tengah dan belakang.
"Tentunya membuat mobil ini lebih stabil saat dikendarai," ucap Ferdianto.
Honda e juga dilengkapi motor listrik berkapasitas 151,8 Hp dengan torsi 315 Nm. Semua tenaga dan torsi disalurkan ke roda belakang.
Klaim Honda dengan spesifikasi tersebut dapat membawa mobil listrik ini melesat 0-100 km per jam dengan durasi 8,3 detik.