Ahli Respons Remaja Nyetir Mobil Dinas Kemenhan Fortuner Tabrak BMW

Mobil Toyota Fortuner berpelat dinas Kementerian Pertahanan (Kemenhan) terlibat dalam kecelakaan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Pengemudi mobil itu diduga pemuda berusia 19 tahun.

Praktisi keselamatan dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan berkaca dari insiden tersebut, sebaiknya remaja tidak diberi izin untuk mengendarai kendaraan dinas.

"Kendaraan dengan pelat nomor khusus adalah representasi departemen milik negara yang dipercayakan kepada pemilik untuk digunakan dalam rangka tugas resmi negara," kata Sony saat dihubungi, Rabu (12/4).

"Kalau itu dipakai oleh anak berusia dini atau yang tidak berhak maka ada potensi bisa digunakan untuk gagah-gagahan, mengingat usia 17-20 tahun memiliki emosi yang belum stabil," ujarnya menambahkan.

Lihat Juga : Viral Dokter Muda Ngamuk Di RS Medan, Ternyata Masih Koas

Penggunaan mobil dinas ASN diklasifikasikan ke dalam tiga poin, yaitu:

a. Kendaraan Dinas Operasional hanya digunakan untuk kepentingan dinas yang menunjang tugas pokok dan fungsi.

b. Kendaraan Dinas Operasional dibatasi penggunaannya pada hari kerja kantor.

c. Kendaraan Dinas Operasional hanya digunakan di dalam kota, dan pengecualian penggunaan ke luar kota atas ijin tertulis pimpinan Instansi Pemerintah atau pejabat yang ditugaskan sesuai kompetensinya.

Hari kerja yang dimaksud merujuk pada Keppres Nomor 68 Tahun 1995, yaitu Senin-Kamis pukul 07.30-16.00 dan ASN wajib menggunakan seragam. Namun pengaturan hari kerja dapat disesuaikan instansi masing-masing.

ANS yang menyalahgunakan kendaraan dinas bisa dikenakan sanksi disiplin sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Selain itu, Sony menilai usia 17 hingga 20 tahun juga belum memiliki mental yang kuat. Tidak hanya itu, pengetahuan dan jam terbang mereka juga masih minim.

Tidak hanya itu, menurut Sony berkendara dini hari juga sangat tidak disarankan. Pasalnya, pada malam hari kondisi visibilitas terbatas.

"Kondisi malam hari adalah kondisi di mana visibilitas terbatas, penguasaan kendaraan menurun dan risiko kecelakaan naik," paparnya.

Oleh karena itu, ia tidak menyarankan orang tua yang bekerja untuk pemerintah dan lembaga negara memberikan izin anaknya mengendarai mobil dinas.

"Sangat tidak disarankan. Selain bisa membahayakan, juga tak punya otoritas. Ini yang harus menjadi perhatian para orang tua, tidak sembarangan melepas kunci kontak kendaraan atau dipercayakan kepada orang lain yang belum layak," jelas dia.

Informasi soal kecelakaan ini beredar di media sosial. Salah satu akun yang mengunggah soal kecelakaan ini, @merekamjakarta menyebutkan insiden terjadi pada Selasa (11/4) sekitar pukul 01.00 WIB.

Mobil itu menabrak bagian belakang kendaraan BMW dan seorang pemotor yang merupakan sopir ojek online.

Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan mobil Toyota Fortuner itu merupakan milik Kemenhan. Kendati begitu, Dahnil mengklaim kasus kecelakaan itu telah sepakat untuk diselesaikan secara damai oleh pihak-pihak yang terlibat.

[Gambas:Video CNN]