Bahaya Rem Mendadak di Insiden Prajurit TNI Tendang Pemotor Ibu
Pengendara sepeda motor tidak bisa sembarang atau tiba-tiba memperlambat laju kendaraan di jalan raya karena berisiko terhadap keselamatan diri sendiri serta pengguna jalan lain.
Dalam beberapa kasus, pengereman mendadak dapat memicu konflik antara sesama pengguna jalan seperti yang terjadi baru-baru ini ketika Prajurit TNI menendang pemotor ibu yang saat itu membonceng anaknya di Bekasi, Jawa Barat, Senin (24/4).
Berikut ini sejumlah kesalahan dari pengereman motor dan bahayanya.
Ditabrak dari belakang
Usahakan hindari rem mendadak karena bisa membuat pengendara di belakang bingung dan menabrak bagian belakang kendaraan kita karena tidak bisa mengubah arah laju kendaraan.
Lihat Juga :Edukasi dan Fitur Salah Kaprah Gelar Kasur Dalam Mobil Selama Perjalanan Mudik |
Mengerem dengan roda belakang
Pengereman hanya pada roda belakang sebetulnya tidak masalah jika itu dilakukan tidak pada kondisi mendadak. Sebab, menurut situs Astra Motor, pengereman mendadak menggunakan roda dua dapat menyebabkan ban tergelincir.
Anda harus memahami jika hanya menggunakan rem belakang jarak berhenti menjadi panjang. Dalam keadaan tertentu berhenti mendadak dapat menyebabkan terjadinya tabrakan.
Lihat Juga :Edukasi dan Fitur Kenali dan Waspada Gejala Microsleep Saat Mudik Lebaran |
Gunakan kedua rem tapi pelan di roda depan
Umumnya, kesalahan ini terjadi karena rasa takut menggunakan rem depan yang dapat mengakibatkan roda depan tergelincir dan pengguna terlempar dari sepeda motor. Padahal dengan menggunakan kedua rem, jarak berhenti menjadi lebih pendek dan waktu pengereman pun menjadi lebih singkat.
Hanya gunakan rem depan
Kesalahan ini terjadi ketika rem depan diaplikasikan terlalu cepat akibat dorongan rasa panik dari pengendara motor. Keadaan ini sangat berbahaya apabila tidak ditangani dengan benar dan cepat, karena kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat tinggi.
Pada saat roda depan terkunci, kendali kemudi hilang dan disusul dengan jatuhnya pengendara dari motor.
Kronologi TNI tendang pemotor ibu
Aksi arogan ini sebelumnya dilakukan Prajurit Kepala (Praka) ANG, anggota Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud)471 Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat)TNI AU.
Saat itu Praka ANG baru pulang usai bertugas dan kebetulan sedang berada di belakang motor yang dikendarai Sri Dewi Kemuning.
Ketika berada di pertigaan jalan raya Hankam Mabes TNI, Jatiwarna, Bekasi, motor yang dikendarai Sri mengerem mendadak. Praka ANG pun tanpa sengaja menabrak motor tersebut. Cek cek pun terjadi hingga akhirnya Praka ANG menendang motor yang dikendarai Sri.
"Dari peristiwa tersebut, terjadilah dialog antara Praka ANG dan Sri Dewi Kemuning,hingga memicu tindakan penendangan oleh Praka ANG kepada bagian samping motor Sri Dewi Kemuning," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono dalam keterangan tertulis, Selasa (25/4).