Kenapa Mobil Listrik Terbakar Sulit Dipadamkan?

Mobil listrik bisa menjadi sangat berbahaya apabila terbakar. Pasalnya, api yang membakar mobil listrik akan sangat sulit untuk dipadamkan.

Penelitian perusahaan Autoinsurance EZ menyebutkan kendaraan listrik bertenaga baterai memang hanya memiliki peluang 0,03 persen untuk terbakar. Namun, ketika kebakaran terjadi, mobil listrik dengan baterai lithium ion bisa terbakar lebih panas, lebih cepat, dan membutuhkan lebih banyak air untuk bisa dipadamkan.

Direktur Institut Energi Maryland Eric Wachsman mengatakan kualitas yang membuat sel baterai lithium ion cukup kuat untuk menggerakkan mobil juga rentan terhadap kebakaran, terutama jika sel baterai di dalamnya rusak atau cacat, mengutip CNBC.

Sel baterai lithium ion memiliki elektroda yang ditempatkan berdekatan, yang meningkatkan kemungkinan korsleting, dan diisi dengan cairan elektrolit yang mudah terbakar.

"Cairan yang mudah terbakar ini bisa masuk ke dalam apa yang disebut situasi pelarian thermal di mana ia mulai mendidih, dan itu menghasilkan api," kata Eric.

Kendaraan listrik mencakup sistem manajemen baterai guna mempertahankan suhu pengoperasian yang tepat untuk baterai tegangan tinggi di dalamnya, dan sistem tersebut mengontrol seberapa cepat pengisian dan pengosongan baterai.

Sementara itu, mengutip Scitechdaily, salah satu kandungan pada baterai mobil listrik adalah kandungan oksida logam yang ketika dipanaskan cenderung melepaskan gas oksigen.

Oksigen tersebut memungkinkan reaksi pembakaran. Cairan dan gas tersebut dapat terbakar dan menghasilkan lebih banyak panas dan lebih banyak gas.

Inilah alasan mengapa mobil listrik yang terbakar sangat sulit dipadamkan. Meskipun baterai jauh lebih sedikit energinya daripada bensin, mereka menghasilkan oksigen sendiri saat dibakar.

Selama suhu cukup panas, baterai dapat terus menyala kembali, kecuali jika Anda menggunakan ribuan galon air untuk memadamkan api.

[Gambas:Video CNN]