Mekanisme Bayar Tol Tanpa Sentuh yang Batal Diuji di Bali
Uji coba transaksi jalan tol tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) akan digelar 1 Juni 2023 di Bali batal digelar karena teknologinya belum siap.
Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System Musfihin Dahlan menyampaikan pihaknya selaku operator sistem pembayaran belum bisa mencapai tenggat waktu 1 Juni karena mereka belum mendapat penyerahan teknologi dari kontraktor.
Ia bilang pihak kontraktor dan manajemen Hungaria yang membawahi sistem ini berharap teknologi tersebut diterapkan di Indonesia seperti sistem yang diimplementasikan di Hungaria dan Rusia. Namun, pihak Indonesia berharap agar penerapan sistem tersebut disesuaikan dengan kondisi Indonesia.
"Jadi, teknologi MLFF sudah diterapkan di Rusia, Hungaria, dengan kondisi masing-masing negara. Ini ada perbedaan visi sejak Agustus tahun lalu. Kami sudah coba cari solusi tapi sampai saat ini tidak bisa," ujarnya.
Ia memberi contoh, di Hungaria jalan tol dikelola oleh pemerintah, sementara di Indonesia jalan tol dikelola swasta, dan swasta memungut pengembalian modalnya dari tarif tol.
Kendati uji coba ditunda, pihak Roatex sempat menjelaskan bagaimana skema dari pembayaran tol tanpa sentuh ini. Berikut cara kerja tol nir sentuhan:
Pembayaran tol tanpa sentuh memerlukan beberapa alat penunjang yang harus dimiliki masyarakat, salah satunya aplikasi bernama Cantas. Aplikasi ini bisa diunduh di ponsel buat pembayaran jalan tol.
Untuk diketahui, pembayaran tol tanpa sentuh di Indonesia nanti akan mengadopsi Teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF). Sistem ini akan berlaku untuk semua golongan kendaraan.
Sistem MLFF nantinya menggunakan teknologi digital Global Navigation Satellite System (GNSS) yang memungkinkan perjalanan pengguna jalan tol dipantau melalui GPS pada ponsel pintar menggunakan Cantas.
BPJT Kementerian PUPR menjelaskan setelah masyarakat mengunduh Cantas, baru kemudian registrasi dengan menyeratakan data diri serta melakukan pilihan pembayaran pada aplikasi tersebut.
Aplikasi ini juga termasuk dalam Electronic on board unit atau E-OBU yang bekerja terintegrasi ke sistem pembayaran melalui basis GPS.
Project Manager PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Emil Iskandar, sebagai pemilik pekerjaan yang menangani proyek ini menjelaskan setelah E-OBU aktif, GPS akan menentukan posisi pengguna berdasarkan satelit yang kemudian proses pencocokan peta akan terjadi ke pusat sistem.
"Jadi saat keluar rumah, pengguna jalan tol sudah bisa langsung mengaktifkan aplikasi Cantas, tidak perlu di depan gerbang tol," kata Emil.
Penerapan MLFF meniadakan barrier di gerbang tol sebab tak dibutuhkan lagi karena kendaraan yang melintas terdeteksi sensor. Posisi kendaraan juga telah terdeteksi GNSS.
Pengguna juga wajib memastikan saldo tersedia pada aplikasi sebelum memasuki gerbang tol.
"Nanti aplikasi akan mengirimkan notifikasi jika ada pengguna yang masuk, namun saldo tidak mencukupi. Selain itu, kami juga menjalin kerja sama Polri jadi jika ada pengguna masuk namun belum memiliki aplikasi, maka Korlantas akan mengirimkan peringatan," ujar Emil.