Moeldoko: Pemerintah Evaluasi Berkala Subsidi Kendaraan Listrik

CNN Indonesia
Kamis, 22 Jun 2023 21:00 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memastikan pemerintah mengevaluasi secara berkala mekanisme insentif atau bantuan pemerintah untuk kendaraan listrik.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memastikan pemerintah mengevaluasi secara berkala mekanisme insentif atau bantuan pemerintah untuk kendaraan listrik.(Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memastikan pemerintah mengevaluasi secara berkala mekanisme insentif atau bantuan pemerintah untuk kendaraan listrik, sebagai respons atas minat beli kendaraan listrik yang dinilai masih rendah.

"Kita secara periodik melakukan evaluasi atas dua insentif pemerintah, pemberian bantuan pemerintah. Satu, terhadap sepeda motor. Yang kedua, terhadap mobil," kata Moeldoko usai diskusi bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan sejumlah asosiasi kendaraan di kantor Kadin Indonesia, Jakarta, Rabu (21/6), mengutip Antara.

Saat ini ada dua skema dari pemerintah untuk masyarakat demi mempercepat pertumbuhan kendaraan listrik di Tanah Air. Pertama, insentif potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 1 persen untuk setiap pembelian mobil listrik dengan target kuota 35.900 unit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, bantuan pemerintah berupa subsidi sebesar Rp7 juta untuk pembelian satu unit motor listrik dengan kuota 200.000 unit pada tahun ini.

Subsidi motor listrik ditujukan bagi masyarakat yang termasuk sebagai penerima manfaat kredit usaha rakyat, bantuan produktif usaha mikro, bantuan subsidi upah, dan/atau penerima subsidi listrik sampai dengan 900 VA.

Merujuk halaman Sisapira (Sistem Informasi Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua) per 21 Juni 2023, tercatat masih ada 199.196 sisa kuota motor listrik.

"Yang sangat kita perhatikan adalah kenapa bantuan pemerintah yang mensyaratkan empat hal itu, kok serapannya sangat rendah. Nah, ini yang terus kita genjot (evaluasi), apakah ini berkaitan dengan restitusi yang lama dan seterusnya," kata Moeldoko.

Dia mengatakan pihaknya juga akan mengadakan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk membahas persoalan bantuan pemerintah untuk kendaraan listrik.

"Pastinya (rapat) menyikapi itu tadi, menjawab kenapanya ini. Kok lamban (serapannya). Mesti ada saatnya evaluasi. Berikutnya apakah akan keluar kebijakan baru (masih belum tahu)," kata dia.

Moeldoko memandang animo masyarakat yang masih rendah untuk menggunakan kendaraan listrik karena adanya sejumlah isu yang masih menjadi tantangan, termasuk isu komponen baterai hingga ketersediaan stasiun pengisian baterai.

Oleh sebab itu, pihaknya mewakili Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) juga berdiskusi bersama sejumlah asosiasi lain serta Kadin guna menemukan solusi untuk memaksimalkan penjualan kendaraan listrik melalui skema insentif.

"Isu-isu ini yang memang masih ada di sekitar kita. Tugas kitalah, tadi dengan berkumpulnya para asosiasi dan tim Kadin dalam rapat, ini salah satu metode bagaimana kita aktif memberikan sosialisasi kepada publik, kepada masyarakat," kata ketua Periklindo itu.

Infografis Tantangan Mobil Listrik di IndonesiaInfografis Tantangan Mobil Listrik di Indonesia (Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)
(dmr/dmr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER