Presiden Joko Widodo mengajak sejumlah CEO perusahaan asal Australia untuk berinvestasi di sektor baterai mobil listrik. Jokowi menyebut Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemain utama dalam industri mobil listrik di masa depan.
Hal ini disampaikan Jokowi saat melakukan pertemuan dengan para CEO sejumlah perusahaan Australia di Ruang Pertemuan Cambridge, Hotel Shangri-La, Sydney, Selasa (4/7).
Menurut Jokowi sektor prioritas pertama yakni bidang hilirisasi industri otomotif melalui kendaraan listrik. Ia menyebut jika Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi 1 juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik di tahun 2035," kata Jokowi dalam situs resmi Presiden RI, Selasa (4/7).
Ia juga menyebut Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi hijau. Kata dia Indonesia memiliki potensi besar sebanyak 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya.
"(Saat ini) tengah dibangun 30 ribu hektare green industrial park," ucap dia.
Indonesia memang tengah gencar mengajak investor asing menanamkan modalnya untuk pengembangan kendaraan listrik.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kembali melakukan kunjungan kerja ke luar negeri, kali ini ke China. Salah satu tujuan Agus bertolak ke China yakni sowan ke markas BYD untuk membahas kendaraan listrik.
Ia bakal mengunjungi pabrik industri otomotif BYD dan Huawei Bantian Base. Menurut dia Indonesia membuka peluang kolaborasi dengan berbagai negara untuk mewujudkan target menjadi pemain industri utama ekosistem kendaraan listrik, salah satunya China melalui BYD.
BYD sebetulnya bukan merek baru di industri otomotif Tanah Air. Kendaraan merek ini sudah hadir, namun tidak diperdagangkan secara retail, melainkan menjadi armada perusahaan transportasi.
Misalnya perusahaan Bluebird yang sejak beberapa tahun lalu sudah aktif memakai mobil listrik BYD untuk kebutuhan armada taksi. Ada dua mobil listrik yang digunakan Bluebird yakni e6 dan t3.
Selain Bluebird, bus listrik merek BYD juga sudah aktif sebagai armada Transjakarta. Ada 30 unit bus listrik BYD tipe K-9 low deck dengan spesifikasi panjang 12 meter serta muat 60 penumpang duduk dan berdiri yang kini beroperasi.
Sebelum ke China, Agus juga sempat mengunjungi Jepang beberapa waktu lalu. Saat itu, Agus sempat mengunjungi markas Daihatsu.
Agus merayu Daihatsu agar terlibat dalam program subsidi mobil listrik yang saat ini hanya diikuti dua produsen, yakni Wuling dan Hyundai. Daihatsu merupakan salah satu produsen mobil terbanyak di Indonesia, namun saat ini belum ada satu pun mobil Daihatsu di dalam negeri yang bertenaga listrik.
![]() |