Menteri Perindustrian Agus Gumiwang melakukan kunjungan kerja ke China yang dijadwalkan pada 3-6 Juli 2023. Salah satu tujuan bertolaknya Agus ke Negeri Tirai Bambu yakni sowan ke markas BYD untuk membahas kendaraan listrik.
Ia bakal mengunjungi pabrik industri otomotif BYD dan Huawei Bantian Base. Menurut dia Indonesia membuka peluang kolaborasi dengan berbagai negara untuk mewujudkan target menjadi pemain industri utama dalam ekosistem kendaraan listrik, salah satunya China melalui BYD.
"Hal ini juga sejalan dengan visi mewujudkan ASEAN yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui keterlibatan sektor swasta yang aktif dan dengan orkestrasi kawasan yang terkoordinasi," kata Agus mengutip keterangan tertulisnya, Selasa (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BYD sebetulnya bukan merek baru di industri otomotif Tanah Air. Kendaraan merek ini sudah hadir, namun tidak diperdagangkan secara retail, melainkan menjadi armada perusahaan transportasi.
Misalnya perusahaan Blue Bird yang sejak beberapa tahun lalu sudah aktif memakai mobil listrik BYD untuk kebutuhan armada taksi. Ada dua mobil listrik BYD yang digunakan Bluebird yaitu e6 dan t3.
Selain Bluebird, bus listrik merek BYD juga sudah aktif sebagai armada Transjakarta. Ada 30 unit bus listrik BYD tipe K-9 low deck dengan spesifikasi panjang 12 meter serta muat 60 penumpang duduk dan berdiri yang kini beroperasi.
Di samping itu BYD dan pemerintah Tanah Air juga telah bersepakat melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pada Mei 2023 untuk menjajaki potensi investasi antara Indonesia-China, termasuk dalam bidang mobil listrik.
Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, dan General Manager BYD, Divisi Penjualan Mobil Asia Pasifik, Liu Xueliang.
Hadir juga dalam pertemuan itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta CEO BYD Wang Chuanfu.
Agenda lain yang juga dihadiri Agus saat kunjungan kerja ke China adalah China-ASEAN Forum on Emerging Industries 2023. Kemudian melakukan bilateral meeting dengan Menteri Industri dan Teknologi Informasi China Jin Zhuanglong.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri akan membahas peluang peningkatan kerja sama Indonesia-China di bidang industri.
China menduduki peringkat pertama tujuan ekspor dan sumber impor produk nonmigas bagi Indonesia, serta sumber investasi terbesar kedua bagi Indonesia pada 2022.
Investasi utama pada 2022 dari negara tersebut berdasarkan sektor adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, industri makaan, industri kimia dan farmasi, industri tekstil, dan industri kayu.
"Dalam pertemuan dengan Menteri Industri dan Teknologi Informasi RRT, kami akan membahas kemungkinan kerja sama di bidang pengembangan electric vehicle (EV), energi terbarukan untuk industri hijau, kawasan industri, juga perjanjian ASEAN-China Free Trade Area," kata Agus.
(ryh/fea)