LAPORAN DARI SEOUL

Hyundai soal Kecelakaan Mobil Otomatisasi: Siapa Mau Tanggung Jawab

CNN Indonesia
Kamis, 20 Jul 2023 19:30 WIB
Hyundai mempermasalahkan siapa yang akan bertanggung jawab bila kendaraan otonomatisasi level 4 ke atas mengalami kecelakaan di jalan.
Ilustrasi. Hyundai mengembangkan mobil otomatisasi dengan penuh kehatian-hatian. (Tangkapan layar web hyundai.com)
Seoul, CNN Indonesia --

Pengembangan kendaraan autonomous (otomatisasi atau mobil bergerak tanpa sopir) terus dilakukan sejumlah perusahaan otomotif termasuk Hyundai. Produsen otomotif asal Korea Selatan itu melihat mobil otonom sebuah keniscayaan di masa depan.

Kendati demikian, mobil canggih itu bukan tidak menimbulkan masalah. Hyundai mempermasalahkan siapa yang akan bertanggung jawab bila kendaraan otonom mengalami kecelakaan di jalan umum.

Byoung Choon Lee, Head of Autonomous Driving Development Hyundai Motor Group mengatakan kendaraan tanpa sopir terbagi dalam beberapa level pengembangan mulai dari 1 hingga 5.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk level 1 dan 2, tanggung jawab bila sampai ada kecelakaan merupakan beban dari pengemudi.

"Karena kendaraan otonom level 2 teknologi yang dipakai masih dikendalikan pengemudi," kata Choon Lee Namyang R&D Center di Seoul, Korea beberapa waktu lalu.

Berbeda halnya bila kecelakaan terjadi pada kendaraan otonom level 3.

Ia mengatakan tanggung jawab kecelakaan bisa dikenakan kepada perusahaan atau produsen kendaraan otonom.Sebab level ini kendaraan bekerja secara otomatisasi atas persetujuan sopir. Untuk level di atasnya, teknologi akan mengontrol mobil sepenuhnya tanpa ada pengemudi.

"Karena untuk kendaraan otonom level 3 ini, teknologi yang diproduksi perusahaan mengontrol semuanya. Jadi kalau ada masalah tanggung jawab di kendaraan dan perusahaan," ucap Choon Lee.

Karena beban tanggung jawab itulah, saat ini produsen kendaraan otonom termasuk Hyundai sangat berhati-hati dalam mengembangkan mobil cerdas yang ditopang berbagai sensor, kamera, dan software.

Hal itu dilakukan demi memastikan kenyamanan dan keselamatan tidak hanya pengemudi, penumpang mobil, tapi juga pengguna jalan lain.

Hyundai mengklaim pengembangan kendaraan otomatisasi yang Hyundai lalukan baru sampai di level 2, dan sudah diterapkan pada Ioniq 5.

"Hampir sebagian perusahaan juga masih atau baru bisa memproduksi kendaraan otonom level 2," katanya.

Ia menambahkan Hyundai kini terus berupaya menaikkan level produksi kendaraan otonom ke level selanjutnya, dan bahkan ke level tertinggi.

Untuk mencapai level itu, Chief Technology Officer Hyundai Namyang R&D Center Yong Wham Kim mengatakan Hyundai menggandeng sejumlah perusahaan, di antaranya penyedia sensor dan teknologi pendukung lain yang diperlukan untuk pengembangan kendaraan otonom besutan Hyundai.

"Dalam pengembangan teknologi otonom kita tidak hanya kembangkan di Hyundai Center. Ini juga dikembangkan bersama berbagai vendor dan perusahaan di tempat lain juga karena untuk membuat kendaraan otonom banyak komponen seperti sensor dan banyak teknologi canggih lainnya. Kami tak bisa buat sendiri dan butuh perusahaan lain," tutup Wham Kim.

[Gambas:Video CNN]



(agt/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER