Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat 4.578 sepeda motor konvensional telah didaftarkan untuk mengikuti program konversi motor listrik agar mendapatkan subsidi Rp7 juta per unit dari pemerintah.
Ribuan unit roda dua tersebut merupakan data pemohon yang mendaftar melalui sistem daring Kementerian ESDM.
"Kami punya catatan sekarang hampir 5.000 unit," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (28/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, Arifin belum mengungkap berapa jumlah roda dua pemohon yang selesai dikonversi.
Ia hanya menjelaskan kini sudah ada delapan bengkel bersertifikat yang sudah mulai menggarap permintaan konversi. Ia bilang salah satu bengkel tersebut ada yang sudah menggarap 30 unit motor konversi.
"Kemarin ada 30 motor dari satu bengkel, karena kami baru punya delapan bengkel," ucapnya.
Arifin berharap jumlah bengkel yang dapat menangani motor listrik konversi dapat terus meningkat.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan mayoritas pemohon subsidi untuk motor listrik konversi mayoritas berasal dari Pulai Jawa.
"94 persen ini berlokasi di Jawa. Ini mulai siap, kami juga lakukan pelatihan, di Jawa, Purbalingga, Bali. Sehingga ini bisa dieksekusi secara cepat," kata Dadan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang hadir secara daring mengatakan pelaksanaan konversi motor listrik merupakan salah satu bentuk pelaksanaan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2020.
Pelaksanaan konversi sepeda motor ini juga bertujuan untuk mendukung perkembangan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk mengurangi impor BBM, hinhha mendukung penurunan emisi.
"Program konversi ini akan memberi manfaat luar biasa untuk negeri yang kita cintai ini baik dari sisi lingkungan, energi maupun sisi ekonomi," kata Luhut.
Seperti diketahui, Kementerian ESDM menargetkan konversi motor listrik sebanyak 50 ribu unit di 2023 dan 150 ribu unit untuk tahun depan.
(ryh/fea)