TIPS OTOMOTIF

Cara Cek Cairan Radiator

CNN Indonesia
Sabtu, 05 Agu 2023 10:35 WIB
Pastikan radiator hanya diisi cairan radiator, bukan air biasa.
Pastikan radiator hanya diisi cairan radiator, bukan air biasa. (istockphoto/Pav_1007)
CNN Indonesia --

Sistem pendinginan mesin dengan bantuan angin kini sudah mulai ditinggalkan pabrikan kendaraan bermotor pada produk baru mereka. Sebagai gantinya, kini menggunakan radiator berpendingin cairan, hal ini disebabkan radiator jenis ini lebih maksimal menjaga mesin tetap adem saat bekerja.

Radiator sendiri berisi cairan atau radiator coolant yang berfungsi sebagai pendingin ruang mesin dan dibantu juga kipas. Agar radiator bisa bekerja maksimal maka cairan radiator tersebut harus dijaga kualitas dan juga kuantitasnya. Jika cairan radiator sampai habis, maka radiator tak bisa bekerja optimal.

Pada saat radiator pada kendaraan tak bisa bekerja dengan maksimal, maka bisa dipastikan suhu pada mesin akan meningkat secara cepat. Suhu mesin yang meningkat pada ruang mesin ini jika dibiarkan kelamaan akan menyebabkan overheat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Overheat adalah sebuah kondisi di mana suhu di dalam mesin terlalu tinggi, salah satu efek terparahnya adalah membuat silinder head bengkok. Jika sudah demikian, maka mesin bisa dipastikan mengalami kerusakan fatal karena komponen yang ada di dalamnya saling berbenturan.

Mengingat sangat pentingnya peran dari cairan radiator, Anda sangat dianjurkan melakukan pengecekan dan juga perawatan agar kejadian buruk itu tak terjadi. Cara mengecek cairan radiator sendiri juga cukup mudah dan bisa Anda lakukan sendiri. Berikut cara cek cairan radiator dilansir dari KIA yang bisa Anda jadikan pedoman.

1. Buka kap mesin

Langkah pertama adalah membuka kap mesin. Biasanya tuas untuk membuka kap mesin berada di sekitar pintu kemudi bagian bawah, namun pada beberapa merek Anda memerlukan kunci untuk membuka kap tersebut. Setelah terbuka, pasang penopang kap mesin.

Yang perlu Anda catat adalah pastikan kondisi mesin dalam keadaan dingin, jangan sekali-kali membuka penutup ruang cairan radiator saat masih panas karena cairan bisa menyembur dan bisa mengakibatkan Anda cedera.

2. Buka penutup radiator

Langkah selanjutnya adalah dengan membuka penutup radiator, putar berlawanan arah jarum jam. Perhatikan kondisi cairan radiator, jika dalam kondisi normal, maka cairan radiator tersebut akan terlihat dengan mudah. Perhatikan juga warna cairan radiator tersebut.

Jika cairan radiator tak terlihat, maka Anda bisa menambahkannya. Cek juga bagian kisi-kisi radiator, apakah ada yang bocor atau tidak. Cairan radiator yang bagus warnanya bening, jika keruh maka Anda bisa mengurasnya dan mengganti dengan yang baru. Jangan lupa tutup rapat kembali tutup radiator.

3. Cek cadangan air radiator

Selain cairan pada radiator, Anda juga perlu melakukan pengecekan pada bagian cadangan cairan radiator. Cadangan cairan radiator ini umumnya terletak pada bagian kanan radiator. Cadangan cairan radiator berbentuk tabung yang dilengkapi dengan indikator level minimum dan maksimum.

Jika cairan radiator pada tabung cadangan berada di bawah level minimum, maka Anda bisa menambahkan cairan radiator hingga ke level maksimum. Sama seperti yang terdapat di radiator,  cairan radiator cadangan ini juga harus jernih dan terbebas dari kotoran apa pun.

Beruntungnya, kini beberapa kendaraan sudah menyertakan indikator radiator yang disematkan pada bagian dasbor untuk memudahkan pemilik kendaraan memantau kondisi air radiator tersebut. Jika indikator ini menyala atau berkedip, lekas periksa cairan radiator pada kendaraan Anda.

Selain itu, untuk memaksimalkan fungsi radiator dalam mendinginkan mesin kendaraan, maka hanya gunakan cairan radiator yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Jangan menggunakan air biasa karena kandungan mineralnya bisa menyebabkan korosi dan penyumbatan pada kisi-kisi radiator. 

(ahd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER