Usulan Mobil PNS Pakai Pertamax Turbo, Cek Rasio Kompresi Mesin
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengusulkan mobil-mobil pribadi PNS yang memiliki spesifikasi mulai mesin 2.400 cc ke atas untuk menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo.
Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan hal ini berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo menyikapi buruknya kualitas udara Jakarta yang disumbang kendaraan bermotor.
"Misalnya, 2.400 cc itu harus Pertamax Turbo ya kita semua masyarakat harus disiplin terhadap hal itu," kata Heru pada jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (14/8).
Mengutip keterangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) penyebab utama pencemaran udara berasal dari penggunaan kendaraan bermotor dengan rincian jumlah mobil sebanyak 24,5 juta unit dan 19,2 juta sepeda motor pada 2022.
Masyarakat pemilik mobil tertentu pun diminta menggunakan bahan bakar standar Euro IV.
Untuk diketahui, nilai RON 98 saat ini menjadi kadar oktan paling tinggi untuk bahan bakar bensin di Indonesia.
Sementara terendah kandungannya yakni 90. Namun sebelum itu dipakai, Anda sebaiknya memeriksa rasio kompresi mesin terlebih dahulu, apakah mesin cocok menggunakan bahan bakar jenis itu atau tidak.
Lihat Juga :Edukasi dan Fitur Jangan Asal Pakai Pertamax Green 95, Ingat Dampak Buruk Mobil |
Apa alasannya?
RON merupakan angka yang menjadi acuan untuk mengukur nilai oktan pada bahan bakar mesin bensin. Sederhananya, nilai RON dapat dijadikan acuan dalam menentukan kualitas bahan bakar untuk menahan efek menggelitik atau knocking selama proses pembakaran di dalam mesin.
Tingkat RON tersebut yang kemudian harus disandingkan dengan nilai kompresi pada setiap mesin bensin.
Seperti halnya bensin oktan 90 cocok buat mesin rasio kompresi 9:1 sampai 10:1,oktan 92 untuk rasio kompresi 10:1 sampai 11:1, oktan 95 cocok buat rasio kompresi mesin 11:1 hingga 12:1, dan oktan 98 untuk rasio kompresi mesin 11:1 sampai 13:1.
Dari sini, bisa disimpulkan bila tidak semua mesin besar akan cocok menggunakan bahan bakar RON tinggi.
Lihat Juga : |
Dampak jika tak sesuai
Jika kita mengemudi menggunakan bensin oktan rendah atau tidak sesuai dengan spesifikasi mesin, kita akan mendengar suara knocking atau ngelitik dari mesin, yang berarti bahan bakarnya meledak, namun terbakar tidak sempurna.
Dalam kondisi itu, bahan bakar yang meledak tidak bisa menahan "tumbukan" mesin. Keseringan knocking saat pembakaran menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
Efek buruk lainnya dari penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dalam jangka panjang dapat merusak mesin kendaraan yang terdiri dari blok silinder, silinder, piston, connecting rod (batang piston) dan lainnya.
Sebaliknya, memakai bahan bakar yang sesuai dengan mesin kendaraan justru akan menghilangkan knocking dan masa pakai "jeroan" dapur pacu dapat lebih panjang.
Keuntungan lainnya yaitu oktan bahan bakar yang sesuai akan menjaga performa mesin.