Tak sulit bagi desainer Hyundai menciptakan suasana kabin luas karena mobil ini punya dimensi panjang 4.495 mm, lebar 1.815 mm, dan tinggi 1,710 mm. Untuk wheelbase-nya sepanjang 2.780 mm.
Susunan jok masih sama dengan versi Stargazer sebelumnya, yakni menghadirkan 7-seater yang memang digandrungi konsumen di Indonesia. Ada captain seat di kursi baris kedua.
Seluruh kursinya dibalut kulit dan ditunjang dengan sistem pendingin kabin double blower AC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stargazer X dibekali mesin Smartstream G1.5 MPI 4 silinder segaris kapasitas 1.497cc menghasilkan tenaga 113,4 hp dan torsi 143,8 Nm. Mesin tersebut menurut Hyundai masih sama dengan yang digunakan pada low MPV Stargazer.
Menyalakan mesin cukup menekan tombol di sebelah kanan sopir. Suara mesin saat idle sangat halus dan bersilir masuk ke kabin penumpang.
Pedal gas saya injak perlahan. Kesan pertama saat berada di kursi pengemudi, adalah ruang pandang yang cukup nyaman karena letak dasbor sudah didesain lebih rendah dari sebelumnya.
Tidak sulit rasanya mendapatkan pandangan terbaik ke arah depan, samping dan belakang untuk pengemudi dengan tinggi badan 165 sentimeter. Apalagi posisi jok dengan pengaturan manual bisa disetel sesuai kebutuhan.
Lihat Juga : |
Mobil saya ajak berjibaku menghadapi berbagai kondisi jalan. Sesekali saya "bejek" abis pedal gas untuk membuktikan seberapa cepat mesin merespons keinginan sopir.
Mengemudi hingga puluhan kilometer rasanya sangat nyaman, ini juga karena dibantu desain jok yang mengikuti lekuk punggung pengendara. Belum lagi mobil ini memiliki kesenyapan kabin yang bisa diacungi dua jempol di kelasnya.
Usai mengemudi menempuh jarak hingga puluhan kilometer, Stargazer X ini mampu memberikan performa yang cukup baik untuk melibas jalur-jalur menanjak, berliku, dan kenyamanan di jalan tol.
Lintasan yang saya lalui ini sekaligus untuk membuktikan empat mode berkendara yang disediakan, yakni Normal, Eco, Sport, dan Comfort.
Jika ingin berkendara irit dan hanya untuk penggunaan dalam dalam kota mode eco sudah cukup. Namun pengemudi juga bisa dimanjakan dengan mode smart yang bisa secara otomatis menyesuaikan kebutuhan.
Dalam menghadapi jalur yang menanjak dan berliku, mode sport jadi pilihan yang cukup membantu. Saya merasakan tarikan yang berbeda namun dengan konsekuensi konsumsi bahan bakar jadi lebih boros.
Pengemudi merasa respons transmisi IVT Stargazer X lambat dan kurang sigap di jalur menanjak pada mode sport, pengemudi bisa mengaktifkan mode manual.
Caranya cukup menekan tuas transmisi turun sesaat mobil menanjak, transmisi IVT akan segera mengatur ke gigi lebih rendah. Dari pengalaman saya di jalur meliuk-liuk, gigi transmisinya hanya bermain di posisi satu dan dua sesuai putaran mesin.
Selain saat menanjak, menggunakan mode manual memiliki keuntungan lain saat menghadapi jalan menurun, yakni memanfaatkan engine brake. Keuntungannya bisa membantu menjaga kecepatan mobil tetap stabil sembari meringankan kinerja rem.
Ada satu lagi fitur Stargazer X yang cukup membantu saat stop and go di jalan menanjak, adalah fitur Auto Hold. Fitur ini memberikan kemudahan pada saat kendaraan berhenti di tanjakan tanpa harus menekan pedal rem. Fitur ini akan otomatis non-aktif pada saat pedal gas mulai diinjak.